Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut memastikan bahwa ekonomi Indonesia tidak akan krisis seperti yang terjadi di Sri Lanka. Pernyataan ini menyusul penilaian International Monetary Fund (IMF) bahwa kondisi ekonomi internal Indonesia cukup kuat.
Risiko ekonomi Indonesia masuk dalam jurang krisis pun hanya 3%. Tapi, Erick mencatat geopolitik dan krisis ekonomi global berpotensi berdampak.
“Dia (IMF) meyakinkan Indonesia tidak di dalam jurang krisis, seperti yang digembar-gemborkan. Tetapi bukan berarti kita tidak waspada. Karena tadi disampaikan secara internal kita kuat, tetapi secara eksternal yang namanya geopolitik, global ekonomi bisa saja berdampak,” ungkap Erick saat ditemui di kawasan Sarinah, Minggu (17/7/2022).
Lembaga Keuangan global, lanjut Erick, juga memberikan penilaian positif terhadap perkembangan yang terjadi di Tanah Air saat ini. Khususnya, pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM yang menjadi pondasi dari makro ekonomi nasional.
Menurut dia penilaian itu menjadi salah satu indikator keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia. Erick menyebut kepemimpinan Jokowi di arah yang benar.
“Tentu, saya senang IMF datang ke sini memuji Indonesia, tidak lagi seperti dahulu, yang mana kita disuruh ini, disuruh itu, artinya kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi sudah kepada alur yang benar dan mari kita saling bekerja sama memastikan kita tambah maju lagi,” tutur dia.
Dia juga mengaku senang lantaran Managing Director IMF, Kristalina Georgieva mengunjungi gedung Sarina. Kunjungan ini menjadi kesempatan terbaik bagi pemerintah memperhatikan pembangunan ekosistem UMKM.
“Kami merasa terhormat bagaimana Managing Director IMF bisa hadir di Sarinah, bisa melihat inilah yang kita namakan membangun ekosistem. Membangun ekosistem itu tidak bisa ego sektoral, tetapi harus saling mendukung dan harus ada konkrit hasilnya,” ungkap Erick.
Sumber: Okezone.com