Menteri BUMN Erick Thohir punya jurus jitu untuk tingkatkan pemberdayaan masyarakat pra sejahtera di kabupaten Rembang.
Erick Thohir mendorong agar masyarakat pra sejahtera di Kabupaten Rembang bisa mencapai hingga 100 persen.
Salah satu pemberdayaan masyarakat pra sejahtera di Rembang diberikan Erick Thohir pada perempuan melalui program Mekaar.
Melalui program Mekaar diharapakan Erick Thohir bisa menjadikan perempuan mandiri secara pemberdayaan ekonomi lewat UMKM dan ultramikro.
Saat ini tercatat sebanyak lebih dari 35 ribu perempuan telah dibantu pendanaan usahanya melalui program Mekaar.
Namun angka ini masih di bawah target yang ditetapkan atau masih 50 persen dari jumlah masyarakat prasejahtera di Kabupaten Rembang.
“Pak Erick memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan daya saing pelaku UMKM dan ultramikro,” kata Arya Sinulingga, Staf Khusus Erick Thohir, saat kunjungan Pasar Murah dan Bazaar UMKM di Alun-Alun Kabupaten Rembang (21/7/2022).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Semen Indonesia Grup (SIG) dan Bulog sebagai penyedia paket pasar murah.
Sedangkan, Erick Thohir telah membentuk holding BUMN ultramikro yang melibatkan BRI, PNM, dan Pegadaian.
“Sinergisitas ketiga BUMN tersebut kian memperkuat ekosistem dalam mendukung pelaku UMKM dan ultramikro,” kata Arya.
Secara Nasional saat ini Ultramikro pertumbuhannya sangat pesat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2019 mulanya hanya berjumlah 5 juta nasabah hingga kini hampir 13 juta pelaku usaha ultramikro yang sudah mendapatkan kemudahan pembiayaan usaha.
Dengan kata lain, Erick Thohir sudah berhasil membuka jutaan peluang lapangan pekerjaan
Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM BUMN sendiri dihadiri oleh lebih dari 3.000 nasabah Mekaar yang ada di Kabupaten Rembang.
Pada kesempatan itu turut hadir juga Bupati Kabupaten Rembang, Abdul Hafidz yang menyambut baik kegiatan ini dan berterima kasih atas kepedulian BUMN untuk masyarakat di Kabupaten Rembang.
Salah satu UMKM asal Kabupaten Rembang, Muhammad Rochman penghasil batik tulis Lasem merasakan peranan BUMN untuk usahanya sangat besar.
Ia merasakan manfaat mulai dari pendanaan hingga pendampingan usaha berupa kesempatan memasarkan produknya melalui pameran.
“Saya dikasih kesempatan untuk ikut pameran di Jakarta dan penjualannya dahsyat,” katanya.
Rochman menuturkan, omset dia mencapai untung 50 juta rupiah sehari selama pameran berlangsung selama 5 hari.
“Seumur hidup usaha saya, itu untung terbesar yang pernah saya dapatkan” jelas Rochman.
Lebih lanjut Rochman kesiapan dirinya untuk membawa batik lasem lebih mendunia lagi melalui promosi yang dilakukan oleh BUMN.
Saat ini produknya sudah bisa didapatkan di berbagai Negara di dunia namun ia menargetkan untuk Negara Eropa lainnya.
Untuk diketahui PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultramikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.
Program Mekaar PNM merupakan bantuan pinjaman usaha secara bertahap tanpa agunan dengan bunga rendah yang menyasar para ibu rumah tangga (IRT) guna membantu perekonomian keluarga.
Sumber : suara.com