Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandar Udara Haneda, Tokyo, Jepang, Rabu (27/7) dini hari. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).

Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).

Recover Together, Recover Stronger

Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi I Dewa Gede Palguna menilai kepemimpinan Jokowi dalam Presidensi G20 terbukti bisa mempererat hubungan antar negara-negara dunia.

Komunikasi politik yang apik, ditambah dengan karakteristik kepemimpinan Jokowi mencerminkan nilai-nilai kebhinekaan. Sehingga semakin menunjukkan jati diri Indonesia.

“Identitas (Indonesia) terepresentasikan juga di dalam Presidensi G20,” ujar Dewa Gede dalam seminar di Bali beberapa waktu lalu.

Jujur, Gue Pengin Dia menilai kepemimpinan Jokowi membuktikan peran besar RI dalam menyikapi kondisi global, yang bisa meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Dampak positif yang ditimbulkan bisa dirasakan tidak hanya oleh negara peserta Presidensi G20, namun juga terhadap negara-negara Eropa khususnya bagi Kawasan ASEAN.

“Orang kemudian menjadi percaya dan di saat yang sama kita adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Keberhasilan ini tentunya akan bisa membuka mata barat yang selama ini memandang dua persoalan itu,” sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang terhadap presidensi Indonesia di G20.

Hal itu disampaikannya saat bertemu Perdana Menteri (PM) Kishida Fumio di Kantor Perdana Menteri Jepang.

(jpnn.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here