Kepala BP2MI Benny Rhamdani sekaligus Ketua Umum Barikade 98 memonitor pelaksanaan tahapan seleksi wawancara langsung maupun secara daring Kandidat Pekerja Migran Indonesia (PMI) Perawat Program G to G ke Negara Jerman.
Proses seleksi program Government to Government (G to G) Perawat di Jerman Batch II Tahun 2022, telah memasuki tahap wawancara. Sebanyak 449 Calon Kandidat Pekerja Migran Indonesia (PMI) Perawat mengikuti tahapan seleksi wawancara secara offline maupun online, dari tanggal 3-12 Agustus 2022.
Lokasi seleksi wawancara offline dilaksanakan di beberapa kantor BP3MI, antara lain BP3MI DKI Jakarta, BP3MI Jawa Barat, BP3MI Jawa Timur, dan BP3MI Sulawesi Selatan. Selain itu, seleksi wawancara juga dilaksanakan secara online yang difasilitasi oleh 17 BP3MI se-Indonesia.
Sebelumnya, para calon kandidat PMI Perawat tersebut telah melalui seleksi administrasi. Pada tahap selanjutnya yaitu seleksi wawancara, mereka diwawancarai oleh interviewer dari Bundesagentur für Arbeit (BA) Jerman dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH, serta didampingi oleh penerjemah yang membantu komunikasi antara calon kandidat dan pewawancara.
Adapun tahap wawancara ini, dilakukan untuk mendapatkan Calon Kandidat yang memiliki kualifikasi, pengalaman, dan semangat tinggi mengikuti pelatihan bahasa jerman, serta motivasi positif untuk bekerja sebagai perawat di Jerman.
Pejabat Tinggi Bundesagentur für Arbeit (BA) Jerman, yaitu Head of Division International Service, Mr. Thorsten Rulfsmeier, dan Expert Skill Migration and Country Coordinator Indonesia, Ms. Stefanie Halla, turut hadir untuk memantau langsung pelaksanaan seleksi wawancara secara offline, yang dilakukan di kantor BP3MI DKI Jakarta, Selasa (09/08).
Mr. Thorsten mengapresiasi atas pelaksanaan seleksi wawancara yang difasilitasi oleh BP3MI DKI Jakarta. “Saya apresiasi pelaksanaan wawancara secara offline ini, karena telah dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Setelah meninjau langsung proses seleksi wawancara, Pejabat Tinggi BA Jerman juga berkesempatan untuk melakukan audiensi dengan Poltekkes Kemenkes Jakarta III, Bekasi, Jawa Barat.
Ditempat yang sama, Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Dyah Rejekiningrum mengatakan, audiensi ini dilakukan untuk mengetahui institusi pendidikan mendidik tenaga kesehatan, khususnya perawat Indonesia.
“Tujuan dari audiensi ini adalah untuk melihat secara langsung fasilitas pendukung dan kurikulum yang harus diselesaikan. Terutama jampel untuk klinis dan praktek yang harus diselesaikan sangat membantu dalam proses penyetaraan profesi sebagai perawat di Jerman,” jelas Dyah.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Koordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa Direktorat Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Sri Suratmi; Kepala BP3MI DKI Jakarta, Hotma Victor Sihombing; dan perwakilan dari GIZ untuk Indonesia dan Timor Leste.