Kepala BP2MI Benny Rhamdani memberikan arahan, di hadapan para perwakilan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Kamis, 11 Agustus 2022 bertempat di Aula KH. Abdurrahman Wahid, kantor BP2MI, Jakarta.
“ Bahwa Penempatan Kembali PMI ke Taiwan, adalah keberhasilan kolektif. Yang menggembirakan lagi yakni Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah bebas merdeka, Pas pada momen Hari Kemerdekaan RI “ Ujar Benny Rhamdani.
Lanjut kata Benny “atas perjuangan BP2MI, biaya fee agency dihapus lalu gaji bagi PMI domestik di Taiwan dinaikkan, kemudian dua hal ini yang saya sampaikan, tidak ujuk-ujuk, tapi melewati perjuangan Panjang”.
Dan dalam perjuangannya untuk penempatan kembali PMI ke Taiwan, dilakukan karena Taiwan telah Menyetujui 2 hal yang diperjuangkan BP2MI. Yaitu tentang Kenaikan Gaji PMI Sektor Domestik dari 17.000 NT$ menjadi 20.000 NT$ dan dihapusnya Biaya Fee Agency sebesar 60.000 NT$ dari Komponen Perjanjian Biaya dan Gaji yang selama ini menjadi beban PMI.
Tapi sesungguhnya, Perbadan 09/2020 yang dikeluarkan BP2MI mampu memberikan tekanan kepada Taiwan dan memaksa Taiwan mengajak bernegosiasi dengan BP2MI dan akhirnya menyetujui 2 hal yang dituntut oleh BP2MI.
Upaya Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang juga sekaligus Ketua Umum Barikade 98 dalam memerangi sindikat perdagangan orang dalam menghadapi berbagai dinamika baik tekanan dari berbagai pihak tidak membuatnya gentar dalam berjuang menaikkan derajat PMI.
Idealismenya menjaga marwah BP2MI tentu bukan hanya sekedar retorika melainkan dengan tindakan kerja nyata dalam menunaikan tugasnya sebagai Kepala BP2MI menjalankan amanah Presiden Joko Widodo melindungi PMI dari ujung kaki hingga ujung rambut.
Benny juga mengatakan “ Kado istimewa bagi Pekerja Migran Indonesia sektor Domestik untuk penempatan ke Negara Taiwan, tepat di Bulan Kemerdekaan, di peringatan 77 Tahun Indonesia Merdeka, ini hasil perjuangan yang tidak mudah, bahkan berdarah-darah “.
Sambung Benny “ Saya berhasil melewati dari godaan setan yang terkutuk agar saya tidak mengeluarkan Perbadan 09 Tahun 2020, tekanan, intervensi sudah dilakukan pada saya, bagi saya, mereka salah besar karena saya hanya takut kepada Tuhan dan patuh pada konstitusi negara serta mengabdi kepada rakyat dan tanah air “.(wan)