Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti isu-isu penting dalam beberapa koleksi pameran arsip dan mobil kepresidenan yang dipamerkan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat hari.
Usai membuka dan meninjau pameran yang digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-77 itu, Erick menilai sejumlah isu seperti program pemberantasan buta huruf yang dijalankan pada era kepemimpinan Soekarno masih valid hingga hari ini.
“Founding Father kita Bapak Soekarno mendorong yang namanya pemberantasan buta huruf ada foto-foto dan saksinya. Dan konteks itu saya rasa masih valid sampai hari ini,” kata Erick di Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2022).
Terlebih kata Erick, di era digital saat sekarang ini. Pasalnya, menurut Erick dibutuhkan persiapan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan era digitalisasi.
“Kalau dulu buta huruf hari ini dunia digital, yang bisa nanti kalau kita tidak beradaptasi membutakan kita. Karena di era digitalisasi ini akan terjadi perubahan yang besar-besaran,” jelas Erick.
“Kalau kita tidak beradaptasi sebagai bangsa, akhirnya kita akan menjadi bangsa yang tertinggal,” kata dia.
Kemudian Erick berbicara tentang isu lainnya di dalam koleksi pameran yang disebutnya juga masih relevan dan valid dengan masa kini ialah arsip foto dan dokumen pendiri bangsa menjelaskan arti Pancasila di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Erick menyampaikan hal itu menjadi bukti bahwa kekuatan Indonesia sebagai sebuah bangsa terletak pada perbedaan yang dijadikan persamaan dan kekuatan. Isu ini, kata dia valid sampai sekarang, sebab banyak bangsa besar di dunia yang justru terpecah karena isu perbedaan
“Termasuk negara besar adidaya seperti Amerika yang sudah merdeka ratusan tahun, menghadapi itu terus yang seperti ini yang dari berapa tahun terus terulang,” ujar dia.
Sebagai informasi, pameran arsip dan mobil kepresidenan di Sarinah dijadwalkan berlangsung secara terbuka untuk umum hingga 31 Agustus 2022 mendatang.
Sumber : liputan6.com