Indonesia menerima penghargaan ketahanan pangan terkait swasembada beras dari International Rice Research Institute (IRRI) pada Minggu (14/8/2022).
Penyerahan penghargaan itu dilakukan di Istana Negara pada Minggu siang. Presiden Joko Widodo mengatakan, dengan penghargaan ini menunjukkan Indonesia memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil dalam swasembada pangan.
Penghargaan ini bertajuk Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology atau Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi.
“Saya ingin mengucakan terima kasih sebesar-besarnya kepada pelaku real bekerja di sawah, para petani Indonesia, atas kerja kerasnya,” kata Jokowi dikutip tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Minggu.
Tak hanya petani, Jokowi juga mengucapkan terima kasih pada kepala daerah seperti gubernur dan bupati atas penghargaan tersebut.
Selain itu, Jokowi juga berterima kasih kepada Kementerian Pertanian karena bekerja sama melakukan riset pangan dengan perguruan tinggi di Indonesia.
“Ini adalah kerja yang terintegrasi kerja bersama-sama kerja gotong royong bukan hanya milik kementerian saja,” ucap Jokowi.
Jokowi kemudian mengungkapkan penghargaan itu diraih karena peningkatan produksi beras di Indonesia.
Dari tahun 2019 hingga 2021, Indonesia juga disebut konsisten memproduksi sebanyak 31,3 juta ton beras.
“Peningkatan dan konsistensi inilah yang saya lihat dilihat oleh FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB) dilihat oleh IRRI, karena memang jumlah itu adalah jumlah yang real, dan penghitungan oleh BPS stok kita di lapangan jumlahnya juga di akhir bulan April 2022 tertinggi yaitu 10,2 juta ton,” jelas Jokowi.
Data itulah, kata Jokowi, yang membuat Indonesia mendapat penghargaan sistem ketahanan pangan yg baik dan sudah swasembada pangan.
Sumber : Kompas.com