Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers usai memberikan sambutan pada acara Indonesia Retail Summit 2022, Hari Belanja Diskon Indonesia dan Hari Retail Modern Indonesia 2022, Senin (15/8/2022).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, Indonesia bukanlah negara yang anti merek asing maupun bekerja sama dengan banyak negara di dunia.

“Kita tidak anti merek asing, kita tidak anti berkolaborasi dengan banyak negara,” tegas Erick saat memberikan sambutan pada acara Indonesia Retail Summit 2022, Hari Belanja Diskon Indonesia dan Hari Retail Modern Indonesia 2022, Senin (15/8/2022).

Contoh dari negara-negara yang berkolaborasi dengan Indonesia adalah Jepang, Spanyol, Ukraina, maupun negara tetangga seperti Malaysia. Menurutnya, Indonesia digadang-gadang akan menjadi pusat pertumbuhan dunia pada tahun 2045.

Bukan tanpa sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan naik hingga 5 persen pada tahun tersebut. Dengan begitu, mampu menjadi pusat pertumbuhan dunia.

Hingga saat ini, ekonomi Indonesia telah tumbuh sebesar 5,44 persen secara year-on-year (yoy) atau tahunan.

Menurutnya, tidak banyak negara yang memiliki kesempatan yang sama dengan Indonesia atas tumbuhnya besaran persentase ekonomi tersebut.

“Tidak banyak negara punya kesempatan kayak Indonesia,” sambung dia. Terlepas dari dinamika pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus, tetapi Indonesia menghadapi isu pembukaan lapangan pekerjaan.

Sebab, imbuh dia, demografi Indonesia mencapai sebesar 55,4 persen dibawah kurun waktu 35 tahun.

“Tidak mungkin industri ritel akan tumbuh kalau tidak punya pekerjaan rakyatnya, siapa yang mau beli?” ucapnya. Artinya, harus ada perbaikan ekosistem yang harus dikeluarkan oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo).

“Kita harus mendorong yang besar, tapi pondasi Indonesia berdasarkan ekonomi kerakyatan harus menjadi pondasi pilihan,” tutupnya.

Sumber : Kompas.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here