Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, posisi utang BUMN saat ini mencapai Rp 1.573 triliun. Posisi utang ini jauh di bawah posisi modal perusahaan pelat merah.
Menurut Erick Thohir, kondisi utang ini masih sehat. Apalagi, rasio utang mengalami penurunan dalam 2 tahun terakhir.
“Total utang BUMN itu hari ini Rp 1.573 triliun, tetapi capital atau dana yang kita invest artinya kalau kita lihat kesehatannya itu cukup jauh, karena total daripada modal yang di-invest Rp 4.412 triliun,” katanya dalam rapat kerja di Komisi VI Jakarta, Rabu (24/8/2022).
“Jadi kalau persentasenya turun 39% ke 35% 2 tahun terakhir artinya sehat,” tambahnya.
Erick memaparkan, dalam bisnis biasanya untuk investasi sebanyak 30% dari modal sendiri. Kemudian, sebanyak 70% berasal dari pinjaman atau utang. Tapi, di BUMN porsinya terbalik.
“Kalau kita seperti usaha biasa, itu kalau kita lihat biasanya kita berintevestasi, biasanya pinjaman 70% dan modalnya 30%. Kalau BUMN kebalik, yes utangnya Rp 1.500 triliun tapi modal invest-nya itu Rp 4.400 triliun jadi kondisinya sehat,” ujarnya.
Erick menambahkan, tahun ini pihaknya menargetkan laba bersih BUMN Rp 144 triliun.
“Laba bersih 2021 mestinya sudah full audited kemarin itu koreksi Rp 1,5 triliun karena ada keuangan Garuda yang mesti direvisi jadi totalnya sekarang Rp 124,5 triliun dan tahun ini mudah-mudahan meningkat Rp 144 triliun,” ujarnya.
(acd/dna)
Sumber : detik.com