Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki; Menteri BUMN, Erick Thohir; dan jajaran Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di Indonesia Retail Summit 2022 dan Hari Retail Modern Indonesia 2022 di Sarinah, Jakarta, Senin (15/8/2022).(Dok. KemenKopUKM)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, untuk mendukung UMKM, transformasi pemerintah difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia untuk kaum muda dan produktif.

Hal ini dilakukan supaya anak muda dan pelaku UMKM dapat bergerak dengan lincah dan tangkas di tengah melesat perkembangan teknologi digital.

“Kami menjalankan tiga inisiatif. Pertama, pembangunan dan pengembangan infrastruktur digital yang merata di seluruh Indonesia. Misalnya seperti bisnis Telkom Indonesia yang fokus pada b to b dan Telkomsel yang fokus pada b to c,” kata dia dalam acara pembukaan Indonesia Digital Meetup di Gedung SMESCO, Kamis (1/9/2022).

Selanjutnya sebut dia, BUMN akan fokus pada pengembangan dan pertumbuhan masyarakat digital Indonesia.

Terakhir, dalam pengembangan transformasi digital, Erick juga akan fokus pada akselerasi ekosistem ekonomi digital.

Adapun, transformasi ekosistem ekonomi digital juga akan menyasar UMKM di Indonesia untuk terus meningkatkan market dan menyediakan barang dan jasa untuk penyediaan barang dan jasa perusahaan BUMN.

Erick menceritakan, program Pasar Digital (PaDil UMKM telah menjembatani pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem pengadaan di lingkungan kementerian dan perusahaan milik negara.

“Sampai Juni tahun 2022 ada total transaksi bersama 12.960 UMKM sebesar Rp 18 triliun,” imbuh dia.

Selain itu, ia bilang, BUMN melalui Himbara juga akan menggelontorkan total KUR hingga Rp 338 triliun atau sebesar 92,4 persen dari total KUR untuk terus mendorong UMKM.

Erick berpesan, seluruh pelaku UMKM harus mampu naik kelas dan mampu masuk ke dalam transformasi digital dan teknologi.

Pasalnya, berdasarkan data yang dia miliki, potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai Rp 4.800 triliun pada tahun 2030.

“Saat ini, Indoneaia juga telah didominasi generasi muda millenial dan Gen Z di bawah usia 36 tahun mencapai 54 persen. Sementara, kelas menengah ke atas juga akan terus tumbuh hingga 145 juta pada 2030,” tutup dia.


Sumber : Kompas.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here