PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) agar segera melakukan tes dinamis pada November mendatang.
Jika sesuai jadwal, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan mulai beroperasi penuh alias bisa melayani penumpang pada pertengahan 2023. Waktu tempuh Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Jakarta ke Bandung memakan waktu sekitar 36-45 menit.
Biaya pembangunan proyek ini membengkak, sehingga meskipun awalnya dijanjikan tanpa APBN, pemerintah ikut membantu dengan menyuntik dana melalui skema penyertaan modal negara (PMN) ke PT KAI.
Seperti diketahui, meski bernama Kereta Cepat Jakarta Bandung, kereta ini sejatinya tak menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bandung.
Ini karena lokasi Stasiun g Cepat Jakarta Bandung berada di Tegalluar yang masuk Kabupaten Bandung, dan Stasiun Padalarang yang merupakan wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Di Jakarta sendiri, stasiun kereta cepat berada di kawasan Halim, yang merupakan daerah pinggiran perbatasan Jakarta dan Bekasi. Sementara satu stasiun lagi, yakni Stasiun Karawang, berada di Wanakerta yang merupakan perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang.
Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan integrasi dengan moda transportasi lain untuk menggaet penumpang kereta cepat, salah satunya dengan LRT.
“LRT dan kereta cepat juga sama, LRT itu juga mulai nanti tembus ke beberapa titik, lalu ada kereta cepat yang keluar kota. Ini sedang kita sinergikan supaya masing-masing tidak membuat sendiri,” jelas Erick Thohir.
Selain dengan LRT, KCIC yang saham mayoritasnya dikuasai konsorsium BUMN ini akan mengintegrasikannya dengan jalan tol milik Jasa Marga.
“Contoh, stasiun di Karawang, saya sudah meeting-kan, ada exit jalan tol-nya, Jasa Marga kita ajak bicara, kenapa tidak ada stasiun di Karawang?” lanjut dia.
sumber: kompas.com