Foto: Dok. Pertamina

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) harus dilakukan. Sebab pemerintah mengerjar realisasi Proyek Strategi Nasional (PSN) dan program pemberdayaan rakyat.

Anggaran pengurangan subsidi BBM bisa dialokasikan untuk sejumlah Proyek Strategi Nasional, pendidikan, dan program kesejahteraan rakyat. Langkah ini harus diambil karena Indonesia harus menyiapkan diri menghadapi perubahan dinamika global.

“Jadi pengurangan subsidi BBM dilakukan pemerintah supaya tadi, Proyek Strategi Nasional bisa berjalan untuk pembukaan lapangan pekerjaan, dan juga untuk masa depan negara kita, yang tidak mungkin dalam situasi global saat ini kita tidak menyiapkan diri,” ungkap Erick saat ditemui Wartawan di Grha Pertamina, Rabu (6/9/2022).

Menyusul subsidi BBM dikurangi pemerintah, Erick mengajak masyarakat agar lebih berhemat mengkonsumsi bahan bakar. Menurutnya sudah waktunya masyarakat dan pemerintah berhemat dan mengalokasikan anggaran kepada program yang dinilai lebih substantif

“Masyarakat sendiri sudah mulai berhemat, sudah waktunya kita berhemat, lebih baik digunakan untuk biaya pendidikan, kesejahteraan keluarga, yang pemborosan kita alihkan ke tempat lain (program),” tutur dia.

Pertumbuhan makro Indonesia pada semester II/2022 mencapai 5 persen, lanjut Erick, harus dipertahankan atau didorong. Polanya dengan memperluas lapangan kerja baru. Cara ini bisa dilakukan apabila sejumlah mega proyek pemerintah bisa direalisasikan dengan baik.

“Kita tidak mau dengan posisi kita (ekonomi nasional) tumbuh 5 persen, apalagi pembukaan lapangan kerja harus dilakukan, kita akhirnya tidak mentransformasi diri kita, ini yang kita lakukan bersama-sama,” katanya.

Pemerintah perlahan telah mengurangi subsidi BBM. Hal ini dilihat dari pemangkasan pagi anggaran untuk subsidi energi pada 2023. Melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah memangkas dana kompensasi dan subsidi energi 2023 menjadi Rp336,7 triliun. Sebelumnya anggaran kompensasi dan subsidi energi mencapai Rp502,4 triliun.

Mengacu pada pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya, bahwa pilihan yang diambil pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM diharapkan akan membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat.

“Soal subsidi itu memang tidak ada pilihan, kita harus lakukan itu. Kalau itu kita lakukan itu saya kira akan membuat ekonomi Indonesia bisa tambah kuat ke depan karena subsidi makin kurang,” kata Menko Luhut.

Menurutnya, beban subsidi yang berkurang akan semakin baik bagi keuangan negara. Dia juga menyebut semakin kecil subsidi yang dilepaskan ke mekanisme pasar akan semakin baik.

“Tapi kita tidak mungkin murni 100 persen market mechanism karena rakyat kita yang kecil tetap harus kita berikan subsidi, tapi subsidi yang tepat sasaran,” gimana dia.

Sumber : okezone.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here