Secara terang-terangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan dirinya sempat tidak punya cukup uang saat akan mengakuisisi 70% saham klub sepak bola asal Italia Inter Milan pada 2013 silam. Hal itu disampaikan Erick saat bertukar pendapat dengan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) beberapa hari lalu.

“Bagaimana transaksinya bisa sampai ke Inter Milan, nggak cukup uangnya,” sebut Erick melalui video pendek yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip Minggu (11/9/2022).
Untuk mendapatkan uang lebih, Erick pun menggadai sebagian asetnya di Bank Eropa. Nahasnya, dana untuk membeli saham Inter Milan masih saja kurang. Meski begitu, dia tak kehabisan akal. Pengusaha kelahiran 1970 itu pun mengajak sebagian rekan-rekan pengusaha yang dia percaya untuk mewujudkan mimpinya membeli klub sepakbola dunia itu.

“Tapi bagaimana kita bisa meyakinkan bank, bank Eropa lho, bank internasional, dengan track record saya, dan sebagian ada aset saya, saya taruh semua, sebagai modal. Kurang, kita ajak-ajak teman dan kerja keras. Tapi apa poinnya? Kita kerja keras semua, itu yang harus kita punya,” tandasnya.

Sebagai informasi, Erick mengambil alih saham mayoritas Inter Milan pada November 2013. Saat itu, lewat konsorsium bernama International Sports Capital, Erick membeli 70% saham Inter yang saat itu dimiliki Massimo Moratti. Dia kemudian menjual 31,05% kepada Suning Group, pemilik saham mayoritas Inter sejak 26 Oktober 2018.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here