Unggahan kicauan akun twiter milik pribadi Presiden Joko Widodo (12/92022)

Indonesia negara yang memiliki iklim tropis dan dua pertiganya dikelilingi lautan atau dikenal dengan maritim. Hamparan yang membentang luas dari sabang sampai Merauke, hutan yang lebat di Kalimantan dan kekayaan sumber daya alam tambang di papua tentu adalah sebuah anugerah yang tak dimiliki negara lainnya di seluruh dunia.

Poros maritim yang menjadi bagian dari Nawacita hingga saat ini penerjemahannya belum tuntas dikerjakan. Masih banyak hal-hal yang belum diselesaikan dalam pengembangannya. Tantangan terbesar Indonesia sebagai negara maritim adalah membangun konektivitas antar pulau.

Presiden Joko Widodo mengambil langkah cepat memutar haluannya dalam memprioritaskan pembangunan dari hulu ke hilir, mulai mengebut proyek strategis nasional membangun infrastruktur diantanya pembanunan bendungan, waduk dan jalan tol.  

Pembangunan jalan tol hingga 36 ruas, total panjang jalan tol di Indonesia telah mencapai 2.499,94 kilometer (Km) hingga awal Juni 2022. Sebanyak 63,48% dari total panjang jalan tol nasional.

Upaya memajukan pertumbuhan ekonomi tentu menjadi skala prioritas Presiden Joko Widodo, menggerakkan roda perekonomian dari pelosok-pelosok desa hingga kota-kota besar.

Pembangunan bendungan menjawab tantangan irigasi dalam memajukan pertanian yang selama ini bila musim kemarau tiba bisa menampung debit air yang diharapkan para petani. Bendungan merupakan salah satu bangunan infrastruktur bidang sumber daya air yang penting dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat khususnya para petani.

Daya tampungannya yang besar dapat mengurangi tingkat kekritisan air yang semakin terasa, diperparah lagi dengan kondisi iklim yang fluktuatif antara debit hujan yang besar dan air yang semakin hari semakin menurun.

maka peranan infrastruktur sumber daya air semakin penting dan sangat perlu dibutuhkan. Saat ini masyarakat sudah dihadapkan pada kenyataan bahwa ketersediaan sumber daya air sudah sangat kritis.

Dan salah satu penanganan yang terbaik adalah dengan pendekatan struktural, yaitu membangun penampung – penampung air seperti waduk atau bendungan, yang mempunyai berbagi macam manfaat diantaranya menampung air, irigasi, air baku, tenaga listrik, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan konservasi.

Namun selain manfaat yang besar, bendungan juga menyimpan potensi bahaya besar yang dapat mengancam kehidupan manusia dengan kerugian materi serta jiwa manusia. Untuk itu bendungan harus dikelola dengan baik agar bendungan tersebut tetap aman atau apabila ada kerusakan dan perilaku bendungan diluar batas yang direncanakan dapat diketahui secara dini.

Salah satu kegiatan pengelolaannya adalah dengan melakukan pemantauan bendungan. Pemantauan bendungan dilakukan oleh pengelola bendungan. Pengelola bendungan adalah instansi pemerintahan seperti Balai Wilayah Sungai Sumatera I. Balai Wilayah Sungai Sumatera I membentuk tim yang sering dinamakan Unit Pengelola Bendungan (UPB).

Unggahan kicauan Presiden Jokowi Widodo dalam akun twiternya (12/9/2022).“Selamat pagi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, di wilayah yang begitu luas. Sekarang, tergantung kepada kita, bagaimana memanfaatkan kekayaan itu untuk kepentingan nasional”, kicau Jokowi.

Postingan ilustrasi masih dalam kicaun akun twiter Presiden Joko Widodo. Sumber daya alam yang melimpah ruah, wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia, pasti menjadi kekuatan besar Indonesia jika kita Kelola secara bijak dan berkelanjutan.

Syaratnya satu harus, harus dihilirkan dan diindustrikan dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.(Irw 13)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here