Tak ada sepak bola yang seharga nyawa, jadwal yang Terlalu Malam Jadi Salah Satu Penyebab Terjadi Tragedi Kanjuruhan /Twitter/@tifaldiprmd

Tragedi Stadion Kanjuruhan menelan korban jiwa dan menyebabkan meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam bertambah. Sampai berita ini ditulis, tercatat sebanyak 129 korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan tersebut.

Ucapan simpati dan duka pun berdatangan atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang memakan banyak korban ini, tak terkecuali dari berbagai macam tokoh di republik ini salah satunya dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam akun Instagram-nya @erickthohir, Erick Thohir menyatakan dirinya turut prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang dialami para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya.

“Prihatin dan berduka yang berduka yang dalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan“. Menurut Erick Thohir Sepak bola seharusnya jadi pemersatu, di dalamnya ada nilai sportivitas dan kemanusiaan. Mantan Presiden Inter Milan tersebut pun mengajak semua pihak untuk menghentikan segala macam tindak kekerasan yang terjadi khususnya terkait dengan pertandingan sepak bola.

“Hentikan kekerasan! Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Ayo jaga sepak bola Indonesia,” tulis  Erick Thohir dalam keterangan fotonya.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan bermula ketika Arema FC ditekuk Persebaya  dengan skor 2-3. Tidak terima timnya kalah, suporter Arema turun ke lapangan.

Saat itu oknum Aremania turut melemparkan sejumlah flare dan benda-benda lain ke area lapangan. Dua unit mobil polisi pun menjadi sasaran amukan suporter, di mana mobil K9 terbakar dan unit lainnya rusak parah dengan posisi miring.

Petugas keamanan setempat berusaha mencegah kericuhan yang terjadi di Sadion Kanjuruhan. Namun karena jumlahnya tak sebanding, petugas akhirnya menembakkan gas air mata sehingga membuat suporter sulit bernapas dan pingsan.

Jumlah korban meninggal hingga kini tercatat 127 orang. Jumlah korban meninggal itu disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu. “Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri,” kata dia.

Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut. Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here