BP2MI Gelar Doa Bersama Lintas Agama Mengenang Tewasnya 125 Suporter Tragedi Kanjuruhan bertempat di Aula KH. Abdurahman Wahid Senin (3/10/2022)

Sepak bola idealnya adalah olah raga yang menjunjung sportivitas dan kerjasama individual lini perlini dalam menjaga kekompakan tim.

Suporter atau para pendukung juga menjadi daya tarik dalam sebuah tontonan sepak bola yang menghibur. Kualitas komunitas harus cerdas, rivalitas hanya 45 menit kali 2 selebihnya kita tetap bersaudara sebangsa dan setanah air.

Malam kelam yang mencekam tragedi yang memilukan itu telah tercederai oleh peristiwa tragis menimpa dunia sepak bola Indonesia. Korban nyawa para penonton yang meninggal dunia karena ulah dari berbagai faktor.

Keserakahan panitia pelaksana yang menjual tiket melebihi kapasitas, supporter yang tak bisa menahan diri meluapkan kemarahan karena tidak terima tim kesayangannya mengalami kekalahan serta aparat yang tak mampu menjaga dan mengendalikan keamanan menyebabkan meletusnya kerusuhan.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) merenggut sebanyak 125 nyawa. Kerusuhan ini bukan hanya letusan kerusuhan sepakbola biasa, akan tetapi menjadi tragedi nasional. 

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) selaku Lembaga Negara menggelar Doa Bersama Lintas Agama mengenang tewasnya para suporter sepakbola tersebut pada Senin, 3 Oktober 2022 bertempat di Aula K.H Abdurrahman Wahid.

“Kehilangan 125 nyawa anak bangsa dalam tragedi kerusuhan pertandingan sepakbola merupakan tragedi yang memilukan dan menyedihkan. Siapa saja bisa mengalaminya. Bisa jadi teman kita, saudara kita, keluarga kita, atau bahkan kita sendiri,” ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani. 

Benny Rhamdani yang juga Ketua Umum Barikade 98 mengatakan, sejarah panjang sepakbola Indonesia yang amat berharga. Sejarah sepakbola sejatinya keindahan, yang untuk menikmatinya dibutuhkan kehidupan. 

“Siapapun yang mencintai sepakbola harus ikut memutus siklus kekerasan yang menumbangkan nyawa. Sudah terlalu banyak ibu-ibu yang menanggung beban,mau berapa nyawa lagi yang harus terbuang percuma? Bukan kejayaan yang dirayakan diatas tangisan. Tak ada kebanggaan yang boleh tegak diatas nisan.” lugasnya.

Benny berharap bahwa sepakbola dapat menjadi olahraga yang dinikmati dengan baik.
“Saya berharap dengan doa lintas agama sebagai bentuk keyakinan dan solidaritas kita, semoga sepakbola Indonesia dapat menjadi olahraga yang menyenangkan yang tidak layak untuk dibayar dengan kehilangan nyawa. Tidak ada nyawa yang setara dengan kesukaan yang didapatkan dari menonton sepakbola. Tidak ada tangis keluarga dan derai air mata orangtua yang dapat diganti.” pungkas Benny.

Benny juga menyatakan rasa dukacita yang mendalam sebagai Kepala BP2MI.  Ia menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. 

“Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan. Semoga yang terluka diberikan kesembuhan. Kita jadikan tragedi ini pelajaran penting. ” tutup Benny yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama dan mengheningkan cipta sebagai tindakan berkabung dan simpati terhadap 125 suporter yang kehilangan nyawanya dan ratusan lainnya yang luka-luka.

Sumber : bp2mi.go.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here