Untuk mengurangi praktik korupsi, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), Erick Thohir melakukan tiga hal ini, yaitu dengan transparansi, bisnis proses yang baik dan digitalisasi. Menurutnya, tindakan korupsi sendiri tidak bisa dihilangkan, namun bisa diminimalisir. Demikian hal itu disampaikan Erick Thohir di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
“Yang namanya korupsi itu dari manusia lahir sudah korupsi memang, tinggal bagaimana kita menurunkan potensi korupsi itu dengan cara-cara transparan, bisnis proses yang baik, dan digitalisasi,” ungkap Erick Thohir di Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Dia memastikan Kementerian BUMN mendorong adanya transparansi bisnis proses perseroan negara. Salah satunya melalui konsolidasi laporan keuangan tahunan perusahaan.
“Kita sudah melakukan ini semua, tapi masih korup, nah bagaimana caranya? Ya bisnis proses. Kita sudah mendorong yang namanya transparansi bisnis proses,” kata dia.
Erick meyakini bahwa transparansi bisnis proses melalui konsolidasi laporan keuangan tahunan akan membuat BUMN bisa menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Mantan bos Inter Milan itu juga menegaskan dirinya yang akan membawa petinggi BUMN ke Kejaksaan Agung (Kejagung), bila kedapatan melakukan tindakan pidana korupsi.
“Dan kita memprioritaskan bisnis proses yang transparan. Kalau ada yang korup jangan orang yang nangkap, biar saya saja yang nangkap. Saya bawa langsung kemarin Garuda ke kejaksaan, Jiwasraya ke kejaksaan, Asabri ke kejaksaan,” tegasnya.
“Kita bawa jangan orang yang ngaduh, kita yang bawa sebagai Menteri. Supaya apa? Tercipta kultur, makanya saya bilang transformasi BUMN tidak mungkin terjadi tanpa transformasi kultur yaitu Akhlak, yang kita dorong sejak awal, dan bisnis proses, nah ini yang kita jaga,” bebernya.
sumber: sindonews.com