Pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/06/2022). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, reshuffle kabinet akan dilakukan. Menurut dia, rencana tersebut akan selalu ada dan tinggal tergantung pelaksanaan tentang kapan diputuskan.


Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, reshuffle kabinet akan dilakukan. Menurut dia, rencana tersebut akan selalu ada dan tinggal tergantung pelaksanaan tentang kapan diputuskan.

Isu perombakan kabinet atau reshuffle pun kembali santer terdengar usai Partai NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. 

Isu beredar akan menimpa sejumlah menteri dari Partai NasDem.

Saat ini, terdapat tiga menteri dari NasDem yang menjabat di Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, menyoroti terkait rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan melakukan reshuffle kabinet kembali. Menurut dia, seluruh menteri dari Partai NasDem sudah selayaknya mengundurkan diri dari Kabinet Presiden Jokowi.

“Kalau mau di reshuffle ya Menteri terkait dengan partai Nasdem,” kata Trubus kepada Liputan6.com, Sabtu (15/10/2022).

Hal itu karena, Partai NasDem yang merupakan anggota koalisi pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi-Ma’ruf Amin mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Jika benar, nantinya hal ini akan menjadi reshuffle jilid ke delapan pada era pemerintahan Jokowi sejak menjabat.

Diketahui, reshuffle jilid pertama Jokowi terjadi pada Rabu 12 Agustus 2015, kemudian jilid kedua pada Rabu 27 Juli 2016, ketiga pada Rabu 17 Januari 2018, keempat pada Rabu 15 Agustus 2018.

Lalu kelima pada Rabu 23 Desember 2020, keenam pada Rabu, 28 April 2021, dan ketujuh pada Rabu, 15 Juni 2022. Menariknya, semua reshuffle dilakukan pada hari Rabu.

Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada pemilu 2024 mendatang. Pemilihan Anies sebagai bakal capres ini dinilai sebagai bentuk praktik politik khas pedagang.

“Jalan pintas yang diambil Nasdem dengan mencapreskan Anies yang bukan kader partai, adalah praktik politik khas pedagang: “membeli” barang jadi kemudian menjual kembali. Lebih simpel daripada memproduksi sendiri,” kata pengamat politik Sholeh Basyari.

Terkait hal itu Politikus senior Partai NasDem Zulfan Lindan mengatakan ada menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang takut kena reshuffle atau perombakan.

Ia menduga dia, ketakukan itu membuat menteri tersebut melakukan penonaktifan terhadap dirinya sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem.

“Ada salah satu menteri yang terbirit-birit, ketakutan mengatakan mungkin denger-denger bakal direshuffle sama Jokowi,” kata Zulfan dalam diskusi Total Politik bertajuk “Buntut Panjang Anies Itu Antitesis Jokowi,” yang digelar virtual, Jumat (14/10/2022)

Kendati menyinggung soal adanya sosok yang takut kena reshuffle itu, Zulfan tidak menerangkan lebih lanjut siapa menteri yang dimaksud.

Ia menyerahkan masyarakat menyimpulkan sendiri terkait dugaannya itu.

“Ya kira-kira lah,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sosok tersebut mungkin menyampaikan ke Ketua Umum NasDem Surya Paloh terkait kegaduhan, sebagai buntut dari pernyataannya soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Jokowi.

“Jadi mungkin ada yang sampaikan ke SP bahwa Jokowi agak marah dengan yang disampaikan Zulfan,” katanya.

Padahal, lanjut dia, belum tentu Kepala Negara Joko Widodo marah dengan pernyataan tersebut.

Ia bahkan menduga bahwa kemarahan Jokowi terkait Antitesa itu hanya karangan semata.

“Belum tentu juga Jokowi marah. Bisa aja dikarang-karang juga. Siapa juga yang mau ngecek ke Jokowi ya kan,” kata Zulpan

“Gak ada yang bisa ngecek karena dia menteri. Nah jadi, apa tujuannya,” tambah dia.

Zulfan pun menduga bahwa ini adalah alasan untuk mempermalukannya di mata publik.

Ia lantas menyinggung perbedaan antara dirinya dengan Menteri Kominfo yang juga Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G Plate.

“Ini ingin mempermalukan saya, saya ini kan ga kaya seperti johnny plate, bukan pedagang minyak. Ya kan? Saya ga punya jabatan, bukan menteri pula.”

“Yang saya satu-satunya punya itu harga diri. Siapapun yang mau coba-coba menginjak-injak harga diri saya, pasti saya lawan. Siapapun,” kata Zulfan.(Irw13)

Dari berbagai sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here