Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, pada Selasa, 18 Oktober 2022. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Mengutip kata-kata Founding father Bung Karno menyebut tiga hal pokok yang mesti dipersiapkan sebuah bangsa yang akan membangun: investasi keterampilan manusia (human skill investment), investasi material (material investment), dan investasi mental (mental investment).

Human skill investment menyangkut penyiapan keterampilan manusia Indonesia. Bagi Bung Karno, seusai perjuangan fisik menumbangkan kolonialisme dan imperialisme, kita memasuki tahap perjuangan baru: menyelenggarakan masyarakat adil dan makmur. Untuk itu, kita perlu menundukkan alam agar bersahabat dan memenuhi kebutuhan manusia.

Kemudian material investment. Ini menyangkut penyiapan berbagai material, seperti semen, besi, baja, aluminium, dan lain-lain, untuk kebutuhan pembangunan atau industrialisasi.

Bung Karno sangat yakin, tanpa kesiapan material yang cukup, tak mungkin pembangunan bisa dijalankan dengan baik. Kalau material tak ada, maka tak mungkin membangun jembatan, pelabuhan, industri mobil, industri kapal, dan lain-lain. Kita akan selalu bergantung pada impor bahan material dari luar.

Karena itu, pada masa Bung Karno dibangun industri baja Trikora di Cilegon. Kelak, industri baja ini beranama PT. Krakatau Steel. Dibangun pula industri semen di Padang (Sumatera Barat), di Gresik (Jatim) dan di Tonasa (Sulsel).

Industri dasar ini, seperti pabrik baja Trikora, merupakan industri induk (mother industry), yang nantinya akan membuka jalan bagi pembangunan industri otomotif, transporasi, elektronik, telekomunikasi, dan sebagainya.

Presiden Jokowi mulai menata peradaban baru dengan membangun badannya melalui pembangunan infrastruktur besar-besaran dari hilir ke hulu dimulai dari pelosok desa hingga perkotaan.

Konsep pembangunan Indonesiasentris dengan menghadirkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia.

Melalui pembangunan IKN, Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya dalam kegiatan yang bertajuk Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, pada Selasa, 18 Oktober 2022.

“Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” ucap Jokowi

Kepala Negara memaparkan, Ibu Kota Nusantara dibangun dengan konsep kota pintar masa depan berbasis alam dengan 70 persen area di IKN merupakan area hijau.

Lahan yang digunakan dalam pembangunan IKN saat ini, kata Presiden, merupakan hutan produksi monokultur dengan satu jenis pohon yaitu pohon eukaliptus yang ditebang setiap enam sampai tujuh tahun sekali.

“Itu hutan produksi yang setiap enam tahun, tujuh tahun ditebang. Ini yang kita ingin kembalikan. Justru nantinya (kita) ingin jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan, sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi, tropical rain forest lagi di Kalimantan,” lanjutnya.

Langkah pertama untuk mewujudkan hal tersebut yaitu pemerintah menyiapkan pusat persemaian yang telah dibangun pada bulan Juni lalu. Presiden berharap persemaian dengan luas lahan 15 hektare tersebut akan mampu menghijaukan kembali Kalimantan dengan penanaman berbagai jenis bibit tanaman.

“Luas lahan persemaian ada kurang lebih 15 hektare dengan embung 7 hektare. Kita harapkan selesai nanti di awal tahun yang kapasitas bibitnya setiap tahun bisa menghasilkan kira-kira 15 juta bibit per tahun,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan bahwa sumber energi di IKN nantinya berasal dari energi terbarukan atau renewable energy. Termasuk dalam hal transportasi, Kepala Negara menyebut pemerintah akan mengembangkan teknologi kendaraan otonom berbasis listrik atau autonomous vehicle (AV).

“Kemudian 80 persen transportasinya adalah transportasi umum, autonomous vehicle, tanpa awak dan tanpa supir. Jadi yang kita hargai di sana adalah pejalan kaki, yang kita hargai di sana adalah orang yang senang naik sepeda. Ten minutes city, jarak tempuh kemana-mana itu adalah ada dalam 10 menit,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa budaya kerja yang akan dibangun di IKN nantinya adalah budaya kerja produktif. Budaya tersebut, kata Presiden, dapat diwujudkan dengan didukung tata kelola dan manajemen yang baik, serta implementasi teknologi yang mumpuni.

Smart living, smart city, layanan masyarakat lewat aplikasi, akta lahir, akta nikah lewat handphone, paperless. Ini yang ingin kita bangun,” tandasnya.(Irw13)

Dari berbagai sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here