Merebaknya kasus gagal ginjal akut misterius mendapat perhatian dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Ia pun memberikan perintah ke seluruh BUMN farmasi serta rumah sakit jaringan BUMN untuk memeriksa ulang ketentuan obat-obatan.
Erick Thohir mengatakan, BUMN farmasi seperti PT Kimia Farma (Persero) dan PT Indofarma Tbk harus memprioritaskan keamanan dan keselamatan masyarakat dalam memberikan pelayanan.
Erick Thohir mengatakan, BUMN farmasi seperti PT Kimia Farma (Persero) dan PT Indofarma Tbk harus memprioritaskan keamanan dan keselamatan masyarakat dalam memberikan pelayanan.
“Saya sudah meminta Kimia Farma sejak awal untuk mengecek obat-obatan, tidak hanya obat batuk, tapi obat-obatan yang lain yang memang harus aman dan sesuai,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).
BUMN harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Dia tak ingin adanya pemikiran meraih keuntungan dalam situasi yang terjadi saat ini, seperti halnya saat pandemi.
“Kita harus berbicara tentang keselamatan karena itu saya minta Kimia Farma benar-benar menjaga supaya jangan sampai ketika masyarakat yang hari ini lagi susah ditambah lagi terbenani dengan isu-isu obat yang bahkan merenggut nyawa masa depan anak-anak Indonesia,” lanjut Erick.
Erick mengatakan upaya pencegahan secara maksimal adalah bentuk konkret dari rasa keprihatinan yang terjadi akibat meninggalnya sejumlah anak-anak Indonesia.
Untuk itu, pria kelahiran Jakarta tersebut terus mendorong Kimia Farma, Indofarma, RS BUMN, dan apotek-apotek Kimia Farma untuk mensortir jenis-jenis obat yang belum ada pernyataan aman.
“Itu harus kita siapkan secara menyeluruh,” kata Erick. (wied)