Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna untuk membicarakan tindak lanjut penyediaan rumah murah bersubsidi bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada Jum’at (21/10/2022).
Pada kesempatan ini, Benny Rhamdani menyampaikan perubahan perlakuan Negara kepada para PMI sudah berbeda. Salah satunya menjadikan PMI sebagai warga Negara VVIP. Benny juga menyampaikan keinginannya di tahun 2024 nanti, mimpi para PMI untuk memiliki rumah dapat terwujud.
“Salah satu mimpi mereka mengumpulkan uang adalah untuk memiliki rumah. Kita akan bantu memberikan data-data kantong PMI di provinsi masing-masing. Minimal 10 (Sepuluh) besar. Teknisnya, nanti kita akan kerjasamakan dengan Pemerintah Daerah (Pemda), untuk penyediaan lahan. Kemudian untuk mempermudah pembayaran, kita dapat libatkan asosiasi / Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang memberangkatkan mereka (PMI). Karena kendali dan hubungan emosional antar mereka cukup dekat,” ungkap Benny di Ruang Rapat Dirjen Pembiayaan dan Infrastruktur Kementerian PUPR, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, usulan ini akan menjadi fokus Kementerian PUPR kedepannya. “Sesuai yang Pak Benny sampaikan, 2024 sudah bisa launching, bahkan ingin Saya di 2023. Yang penting semangatnya dulu. Kita konsolidasikan dulu data-datanya. Karena ini nanti ujung-ujungnya pihak bank yang menentukan. Harus lolos BI checking dan lain-lain. Kemudian kita cek lokasi di daerah yang datanya dari Pemda dan BP2MI. Saya rasa 2023 kita bisa kalau kita sama-sama cepat konsolidasi,” kata Herry.
Herry menambahkan, intinya ini adalah kolaborasi. Antara BP2MI, Kementerian PUPR, Perumnas sebagai pengembang, dan juga asosiasi yang nanti sebagai pemberi data.
“PRnya daftar nama PMI, by name by address, lokasinya titik dimana, Perumnas bisa kasih gambar dulu untuk marketing biar terlihat bentuk rumahnya untuk PMI,” pungkasnya.
Direktur Penempatan Kawasan Amerika Dan Pasifik, Mocharom Ashadi yang hadir mendampingi Kepala BP2MI menambahkan, selama ini yang juga menjadi permasalahan PMI adalah belum memiliki rumah karena tidak adanya waktu untuk mencari rumah dan juga untuk hal yang bersifat konsumtif.
“Biasanya mereka pulang dari luar negeri, langsung berangkat lagi, juga untuk kegiatan konsumtif. Ini Kepala Badan membuat program yang sekaligus jadi investasi untuk para PMI,” tuturnya.
Di akhir, Benny Rhamdani menyampaikan, selama ini, literasi dan edukasi keuangan dijalankan. Dan mayoritas mereka (PMI) menabung mengumpulkan uang untuk punya rumah dan masa depan. Benny berharap, Kementerian PUPR dapat mendukung penuh dan membantu agar rumah murah untuk para PMI dapat segera terwujud.
Turut hadir dalam pertemuan, Inspektur BP2MI Suwedi dan Kepala Biro Hukum dan Humas Hadi Wahyuningrum. ***(HUMAS/TDW/MIF)