Menteri BUMN Erick Thohir dan Ridwan Kamil saat serah terima jenazah Emmeril Kahn Mumtadz di lounge cargo jenazah, Bandara Soekarno Hatta (Foto Dok. Kementrian BUMN)

Kontestasi pilpres terasa semakin dekat saat nama-nama kandidat yang akan bertarung bermunculan, aroma tersebut tak dapat terbantahkan mengingat suasana hiruk-pikuk berbagai spekulasi siapa yang akan menjadi pemimpin nasional berikutnya.

Suksesi kepemimpinan nasional menjadi sangat menentukan perjalanan nasib bangsa dan negara kedepannya. “Vox Vovuli, Vok Dei” suara rakyat adalah suara Tuhan, siapa yang bisa mengambil hati rakyat maka dia akan menjadi pemenangnya.

Jejak rekam para kandidat yang akan bertarung pada kontestasi pilpres 2024 tentu akan menjadi sorotan tajam bagi rakyat yang akan menilainya bukan saja prestasi yang ditorehkannya tetapi karakter kuat dalam mengadu gagasan dan program yang sangat ditunggu oleh khalayak ramai mau dibawa kemana Republik ini? Dibawa kearah kemajuan yang lebih baik atau cuma keinginan ambisi pribadi sang kandidat hanya ingin asal jadi pemimpin.

Pertarungan terasa akan berat jika calon pemimpin tidak memiliki pasangan yang saling mengisi dan menambah daya dobrak dalam melakukan kebijakan politiknya baik dari sisi pemerintahan, ekonomi, hukum, sosial budaya dan terlebih situasi pertahanan dan keamanan yang akan dipertaruhkannya untuk memiliki kedaulatan negara dan rakyatnya.

Terkait hal tersebut tak dapat dipisahkan setali tiga uang, bursa calon wakil presiden (cawapres) juga terus memanas jelang Pemilu 2024. Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk ke dalam jajaran cawapres terfavorit.

Menurut Pengamat Politik, Usep S. Achyar, keduanya memiliki latar belakang dan bekal yang berbeda. Namun, menimbang dari latar belakang dan bekal yang dimiliki, Erick Thohir dinilai lebih unggul ketimbang Ridwan Kamil baik secara politik, modal sosial dan kapital untuk Pilpres 2024.

“Jika head to head sebagai cawapres, Erick lebih unggul ketimbang Ridwan Kamil,” tutur Usep S. Achyar.

Di matanya, Erick Thohir memiliki bekal sebagai pemimpin yang dekat dengan berbagai elite partai dan berbagai king maker politik.

Kemudian dari kemampuan teknokratis, Erick Thohir juga memiliki pengelaman memimpin dengan ruang lingkup kerja nasional, bahkan internasional sebagai Menteri.

Ia menilai, Erick berhasil melakukan transformasi BUMN sehingga bisa memberikan kontribusi besar kepada negara.

Kemudian, dalam konteks berpasangan, seorang wapres harus bisa melengkapi presiden. Pengalaman membantu Presiden Jokowi dan sebagai pengusaha internasional membuat Erick Thohir menjadi variabel pembeda dibanding kandidat lainnya.(Irw13)

Dari berbagai sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here