Menteri BUMN Erick Thohir mengharapkan semua pihak untuk bersinergi menjaga persatuan demi percapatan pertumbuhan ekonomi. Indonesia sebagai negara kuat dinilai memiliki potensi ekonomi yang cerah.
Menurut Erick Thohir, modal ekonomi yang penting itu akan terganggu apabila Indonesia terjerumus pada perpecahan yang dapat menekan percepatan pertumbuhan ekonomi.
“Tidak mungkin perekonomian tumbuh jika Indonesia gonjang-ganjing. Padahal pertumbuhan ekonomi itulah yang menciptakan lapangan pekerjaan. Ini yang harus kita jaga,” kata Erick dikutip Republika.
Erick mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan perbedaan suku bangsa, budaya, dan letak geografis yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau sebagai satu kekuatan.
“Jangan pernah bertanya siapa kita. Karena kita adalah campuran dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Tetapi yang harus kita tanyakan adalah, apa yang sudah diperbuat bagi bangsa,” ujarnya.
“Kita harus membuat keberagaman ini menjadi satu kekuatan. Jangan selalu menjadi pertanyaan, yang terus dipertanyakan ketika kita ingin terjadi konflik,” kata penggemar basket ini.
Erick juga mencontohkan negara Yugoslavia yang dulunya merupakan negara besar dan sangat diperhitungkan namun harus terpecah belah lantaran tidak mampu memperkuat persatuan dari keberagaman yang mereka miliki.
“Sebagai contoh, lihat Yugoslavia. Presidennya, Josip Broz Tito, adalah sahabat presiden pertama kita, Presiden Soekarno. Akibat banyak dorongan, akhirnya terpecah-pecah menjadi berbagai negara. Sama juga dengan Suriah yang negaranya terpecah-pecah. Itu tidak menguntungkan,” kata Erick.