Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mengimplementasikan sistem transaksi nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) di seluruh ruas jalan tol di Indonesia pada 2023 mendatang. Melalui sistem ini, diharapkan tidak ada lagi gerbang tol untuk melakukan pembayaran.
Rencana tahap awal 40 gerbang tol akan dihapus tahun depan. Pengguna jalan tol tidak perlu berhenti saat membayar karena menggunakan sistem sensorik.
Terkait hal tersebut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki rencana untuk ‘menghapus’ penggunaan gerbang tol. Hal ini dilakukan untuk melakukan efisiensi perjalanan pada jalan tol.
Danang bilang sejak 2016, Jokowi sudah memerintahkan jajarannya untuk meniadakan gerbang jalan tol. Nah salah satu yang didorong adalah model multi lane free flow (MLFF) berbasis sensorik.
Dia menjelaskan mulai dari tahun ini dan tahun depan rencana itu akan dimatangkan dan bakal direalisasikan. Targetnya, mulai tahun depan perlahan-lahan penghapusan gerbang jalan tol bakal dilakukan.
“Pak Presiden berikan arahan bahwa tidak ada lagi gerbang tol, semua akan digantikan dengan aplikasi sensorik, perintah itu muncul di tahun 2016. Tahun ini dan tahun depan jadi tahun penting untuk realisasikan apa yang diinginkan pak Presiden,” ungkap Danang dalam Forum Pimred dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Rabu (7/12/2022).
Pemerintah pun sudah menunjuk PT RITS sebagai badan usaha pelaksana (BUP) untuk melakukan MLFF. Perjanjian kerja sama penunjukan PT RITS sudah dilakukan sejak 15 Maret 2021. Nah targetnya implementasi bertahap dilakukan mulai Juni 2023 dan penerapan secara penuh mulai Desember 2023.
Sistem MLFF sendiri akan mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS), pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut lewat medium aplikasi di handphone.
Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol ‘start’ pada aplikasi bernama Cantas yang akan diluncurkan sekitar akhir tahun ini.
Nah sistemnya, sebelum masuk memasuki jalan tol, GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system. Saat perjalanan berakhir dan kendaraan keluar tol, maka proses map matching berakhir. Secara otomatis, aplikasi akan mengkalkulasi tarif dan kemudian saldo akan terpotong secara otomatis.
Project Manager Supply Chain and Business Relation PT Roatex Indonesia Toll System Emil Iskandar menjelaskan timeline dari target penerapan MLFF di Indonesia. Rencananya, mulai Januari 2023 uji coba bertahap akan dimulai.
Pihaknya akan melakukan uji coba terbatas mulai dari Januari hingga April 2023. Uji coba terbatas ini bakal dilakukan di jalan tol Bali Mandara.
Selanjutnya di bulan April, targetnya masyarakat sudah mulai bisa melakukan proses registrasi di aplikasi Cantas. Aplikasi tersebut bakal tersedia untuk masyarakat luas mulai bulan April.
“Januari itu testing, nanti di April mulai proses registrasi ke aplikasi. Masyarakat sudah bisa download aplikasi dan mulai registrasi,” papar Emil di acara yang sama.
Kemudian, di bulan Juni 2023 uji coba transaksi MLFF secara end to end bakal dilakukan pertama kali di Jalan Tol Bali Mandara terlebih dahulu. Masyarakat secara luas sudah mulai bisa merasakan pengalaman bayar tol tanpa sentuh di tahap ini.
Lalu, secara bertahap akan ada 40 ruas tambahan lainnya yang akan membuka layanan MLFF di gerbang tolnya hingga Desember 2023.
“Nah Juni mulai transisi sudah end to end sampai payment, kita mulai di Bali. Nanti baru dari Juni ke Desember akan dibuka bertahap hingga 40 ruas sampai di Desember 2023,” ungkap Emil.
Emil belum memberikan daftar 40 ruas tol yang bakal menerapkan MLFF di Desember 2023. Hanya saja, pihaknya menargetkan semua jaringan jalan tol di Trans Jawa dan juga Jabodetabek sudah mulai menerapkan MLFF.
“Target kita setidaknya Pulau Jawa itu sudah pakai semua. Trans Jawa dan Jabodetabek itu sudah bisa pakai MLFF,” pungkas Emil.(Irw13)
Dari berbagai sumber