Ilustrasi Petani Milenial

Populasi dan karakter generasi milenial saat ini berperan penting bagi kemajuan berbagai industri, tidak terkecuali perkebunan. Namun, sebagai industri yang memiliki peran vital bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional, industri pertanian hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 19,18% dari total 64,92 juta penduduk kelompok usia muda di Indonesia.

Di tengah pertumbuhan dunia yang kian bergeser menuju digitalisasi, peran milenial menjadi sangat penting dalam membangun dan mendorong transformasi industri perkebunan nasional.

Memasuki Revolusi Industri 4.0, industri perkebunan harus dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi otomatisasi dan teknologi cyber untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas serta daya saing.

Istilah Industri 4.0 pada awalnya bukan secara langsung merujuk ke revolusi industri ke-4, akan tetapi lebih merujuk kepada strategi pengembangan teknologi baru di bidang industri perkebunan untuk memberi solusi terhadap adanya mega trend, seperti: mass customization, digitalisasi, produk lifecycle yang sangat singkat.

Generasi Millenial yang lahir di era digital dengan profil mudah beradaftasi, degital mindset, terbuka, keinginan serba cepat dan toleran, dengan pendidikan yang terarah akan menjadi tulang punggung percepatan transformasi digital di industri yang mereka masuki. Instiper melalui Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) secara aktif terlibat menyiapkan generasi millenial menjadi talenta digital di industri perkebunan.

Peran strategis milenial dalam pembangunan sangat penting. Hal ini ternyata telah dilihat oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang banyak menempatkan milenial dalam BUMN Perkebunan.

Dukungan peran milenial dalam BUMN pun datang dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari Koordinator Komunitas Lensa Untuk Demokrasi (KLuD), Andi Siahaan.

Menurutnya, kiprah milenial yang sudah berjalan adalah inisiatif membangun budaya inovasi, melalui ajang temu inovasi yang dinamakan Planters Innovation Summit (PIS) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

“Tahun lalu berhasil melahirkan dua inisiatif strategis PTPN Group. Planters milenial lah yang menjadi motor menelurkan ide-ide kreatif untuk penyempurnaan perbaikan bisnis proses di PTPN,” katanya, Jumat (9/12/2022).

Ditambahkan dia, milenial bisa menjadi motor dalam transformasi yang tengah berlangsung di PTPN. Orang-orang muda di PTPN Group yang saat ini jumlahnya hampir 50 persen dinilai mampu membawa perubahan bagi PTPN.

“BUMN Perkebunan sebenarnya sudah punya pengalaman melakukan perubahan. Pada 1996, PTPN jumlahnya 39 menjadi 14 dan PTPN III (Persero) telah ditunjuk menjadi Holding Perkebunan Nusantara, pada 2014. Dalam waktu dekat juga akan ada perubahan lagi di mana PTPN akan menjadi 3 Sub Holding,” bebernya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menargetkan 80 persen pegawai BUMN diisi oleh milenial atau anak-anak muda. Saat ini, karyawan milenial di lingkungan BUMN telah mencapai 65 persen.(Irw13)

Dari berbagai sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here