Menteri BUMN Erick Thohir(Foto Dok. Kementerian BUMN)

Erick Thohir menjadi salah seorang yang meraih suara tertinggi dalam survei elektabilitas cawapres yang dibuat oleh beberapa lembaga survei. Ia berada di atas sejumlah nama-nama besar, yakni Ridwan Kamil, AHY, Puan, Risma dan beberapa nama lainnya.

Hal ini bisa dikatakan tidak mengejutkan jika melihat track record dan prestasi Erick Thohir selama bergabung dalam kabinet Jokowi. Meskipun baru tiga tahun lebih di pemerintahan namun Erick telah mendapatkan kepercayaan publik yang begitu besar.

Kinerjanya dalam mengurus BUMN mendapatkan nilai positif dari masyarakat, terutama keberanian Erick dalam membongkar kasus-kasus korupsi di BUMN dan kontribusi nyatanya dalam penanganan pandemi Covid-19. Meningkatnya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres karena publik juga melihat sosok Erick Thohir sebagai salah seorang pejabat pemerintah yang memiliki kedekatan dan komunikasi yang sangat baik dengan berbagai lapisan masyarakat.

Selain itu, Erick Thohir dinilai sebagai sosok pemimpin modern, ia berpikir dan bertindak out of the box dan berani melakukan eksekusi, nyaris hampir sama dengan Presiden Jokowi. Sebagaimana pemimpin modern yang agile, Erick Thohir cukup tangkas untuk mengubah keadaan dan memberi contoh bagi orang lain agar ikut berubah, ia cepat, gesit dan adaptif dalam menjawab berbagai permasalahan dan tantangan, seperti yang dilakukannya di BUMN.

Peluang Erick Thohir dalam bursa cawapres saat ini memang sangatlah besar, ia menjadi sosok yang sangat ideal dan potensial. Sebagai wajah baru dalam perpolitikan Indonesia, elektabilitas Erick terus menunjukkan peningkatan dan bisa semakin tinggi jika telah resmi dicalonkan nantinya. Apalagi dalam survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan nama-nama yang lainnya mengalami penurunan elektabilitas, ini akan membuat kans kemenangan Erick Thohir menjadi lebih besar.

Yang menjadi catatan adalah pemilih pada Pilpres 2024 nanti diprediksi 60 persennya adalah generasi milenial dan gen Z. Tentu ini akan membuka kans besar bagi Erick Thohir yang memiliki basis massa di kalangan itu.

Nama Menteri BUMN Erick Thohir diperhitungkan sebagai kandidat capres maupun wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Hal tersebut terekam dalam survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga.

Nama Erick meroket dan bersaing dengan sejumlah tokoh beken yang sudah malang melintang di dunia politik. “Kan mekanisme dari pada presiden dan wapres itu politis, saya bukan orang partai saya masih fokus bekerja untuk BUMN,” kata Erick, saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin 5 Desember lalu.

Seperti dalam survei Poltracking, lembaga itu merilis nama Erick muncul sebagai kuda hitam karena menguasai peta suara cawapres di Jawa Tengah, mengungguli nama beken kepala daerah seperti Ridwan Kamil. Perolehan suara Erick juga kejar-kejaran dengan ketua umum partai, seperti Agus Harimurti Yudhoyono untuk wilayah DKI Jakarta, Jabar dan Banten

Menurut ulasan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, melejitnya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres karena berbagai faktor. Di antaranya, pergerakan politik yang masif di berbagai daerah, terkoneksi dengan Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo, memiliki tingkat kepuasan teratas sebagai menteri dan kedekatan dengan organisasi Islam terbesar di dunia yakni NU.

Berdasarkan survei Poltracking, Erick Thohir menempati posisi cawapres pertama pilihan masyarakat Jateng. Posisi ke dua di Jatim dan DKI Jakarta dan ke tiga di Jabar serta Banten.

Di Jateng, elektabilitas Erick Thohir mencapai 25,4 persen. Di bawah Erick, ada nama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan elektabilitas 10,4 persen.

Sedangkan di Jatim, Erick bersaing ketat dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang berada di posisi teratas. Erick mendapatkan elektabilitas sebesar 18,3 persen dan Khofifah di angka 18,6 persen.

Sementara di DKI Jakarta, Erick Thohir bersaing dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Elektabilitas keduanya terpaut 7,2 persen. Elektabilitas AHY sebesar 24,7 persen dan Erick Thohir di angka 17,2 persen. Dengan angka tersebut AHY berada di urutan teratas dan Erick Thohir di urutan ke dua.

Bergeser ke Jabar, Erick Thohir berada di posisi ke tiga dengan elektabilitas 10,3 persen. Sedangkan posisi pertama dan kedua ditempati oleh Ridwan Kamil dan AHY dengan masing-masing elektabilitas 29,1 persen serta 14,4 persen.

Terakhir, di Banten Erick Thohir bersaing di tempat ketiga bersama Menaprekraf Sandiaga Uno yang terpaut margin of error 3,1 persen. Elektabilitas Erick Thohir di angka 11,7 persen dan Sandiaga di angka 13,1 persen. Untuk posisi pertama dan kedua sebagai cawapres di Banten adalah AHY dan Ridwan Kamil. Keduanya memiliki elektabilitas sebesar 29,7 persen dan 16,6 persen.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan lembaga Survei Indikator Politik, nama Erick Thohir juga moncer sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan sipil dan nonpartai politik (parpol). Tingkat elektabilitas Erick Thohir konsisten tinggi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan, Erick Thohir adalah kalangan profesional dengan tingkat keterpilihan konsisten di masyarakat. Posisi Erick Thohir bahkan unggul dari tokoh politik populer lainnya.

“Di antara nama teratas Erick Thohir bukan orang partai bukan juga kepala daerah, dia menteri,” kata Burhanudin dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi, Kamis 1 Desember 2022 lalu.

Temuan survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Oktober-05 November 2022, elektabilitas Erick Thohir kokoh berada di posisi empat besar dengan persentase angka 9,6 persen.

Di urutan pertama ditempati Ridwan Kamil dengan perolehan suara 19,7 persen. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono 16,3 persen. Disusul Sandiaga Salahuddin Uno 12,8 persen.

Burhannudin juga memaparkan beberapa basis massa yang menjadi pemilih Erick Thohir. “Kalau kita lihat, basis Erick Thohir itu kebanyakan adalah pemilih kota, anak muda, NU (Nahdlatul Ulama), non muslim,” katanya.

Tak hanya sebagai cawapres, perolehan suara Erick Thohir juga cukup baik jika digadang-dagang sebagai capres. Mengacu rilis Lembaga dan penelitian dan survei Populi Center per April 2022, Erick termasuk dalam empat menteri kabinet Jokowi yang potensial menjadi capres.

Posisi pertama, ada nama Menhan Prabowo Subianto dengan perolehan suara 37,1 persen, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 23 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 8 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 2,3 persen.

“Menteri yang berpeluang menjadi calon presiden pada tahun 2024, Prabowo Subianto unggul dengan 37,1 persen, disusul oleh Sandiaga Salahuddin Uno (23 persen), Erick Thohir (8 persen), dan Airlangga Hartarto (2,3 persen),” kata Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam keterangannya, Minggu (24/4).

Nama Erick juga masuk dalam kandidat cawapres. Nama Sandiaga Salahuddin Uno teratas dengan persentase 16,6 persen. “Disusul Anies Baswedan (8,6 persen), Erick Thohir (5,8 persen), Ridwan Kamil (5 persen), Ganjar Pranowo (5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen), Prabowo Subianto (3,7 persen), dan Basuki Tjahaja Purnama (3,6 persen),” ujar Rafif.(Irw13)

Dari berbagai sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here