Menteri BUMN Erick Thohir menerjemahkan keinginan Presiden Joko Widodo agar perusahaan pelat medrah milik BUMN dalam hal ini Pertamina melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi.
Pertamina telah melakukan efisiensi sebesar USD 1.3 miliar sepanjang tahun 2021 dan USD 670 juta sampai dengan bulan November 2022. Hal ini memastikan bahwa kita terus memperbaiki kinerja Pertamina agar dapat bersaing dengan world class energy company lainnya.
Pertamina sudah menghitung kalkulasi terkait BBM Non Subsidi dengan melakukan rapat 3 (tiga ) Kementerian antara lain Menteri Keuangan, Menteri ESDM dan Menteri BUMN. Dari hasil rapat tersebut disepakati untuk penyesuaian harga sesuai dengan penurunan harga minyak dunia.
Penyesuaian harga tersebut rencananya akan diumumkan hari ini, Selasa, 3 Januari 2022 pukul 14.00 WIB dilakukan penurunan harga BBM Pertamax series dan Dex series dengan mekanisme harga pasar selaras dengan turunnya harga minyak dunia dari USD 87 per barel di bulan November 2022 menjadi USD 79 per barel di bulan Desember 2022.
Per hari ini melakukan penyesuaian harga jual BBM nonsubsidi. Berlaku mulai jam 14.00 WIB nanti.
Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp12.800 per-liter atau turun Rp1.100 dari sebelumnya Rp13.900.
Kemudian, Pertamax Turbo (RON 98) turun dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.050 per-liter, atau turun Rp1.150.
Dexlite (CN 51), harganya menjadi Rp16.150 per-liter atau turun dari sebelumnya Rp18.300 per-liter.
Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp16.750 per-liter dari sebelumnya Rp18.800 per-liter.
BBM non-subsidi memang mengikuti harga pasar di dunia. Sementara, kami berkomitmen tetap memberikan subsidi bagi masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite (harga tetap di Rp10.000/liter, dari harga keekonomian Rp11.050/liter) dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi (harga tetap di Rp6.800/liter, dari harga keekonomian Rp13.300/liter).
Tidak pernah mudah menjaga stabilitas ekonomi negara sambil terus berusaha meringankan beban masyarakat. Tapi tantangan akan BBM dengan harga pasar akan berfluktuasi naik dan turun sesuai perkembangan harga minyak dunia.
Harga BBM untuk jenis Pertalite dan Solar, Pemerintah berkomitmen terus memberikan bantuan subsidi sehingga harga Pertalite tetap 10.000/liter (dibantu ~Rp1.050/liter) dan harga Solar tetap Rp 6.800/liter (dibantu ~Rp6.500/liter).