Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pembangunan Indonesia berada di arah yang benar, hal itu merujuk kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun berdasarkan catatan Lembaga Survei Indonesia (LSI) bahwa 76,2% masyarakat puas terhadap kepemimpinan Jokowi. Erick Thohir menjelaskan, pembangunan diarahkan untuk pemerataan ekonomi di daerah, membuat pusat perekonomian baru, hingga pembukaan lapangan kerja.
“Pak Jokowi sejak awal menekankan pentingnya Indonesia Sentris, pemerataan menjadi kunci dalam menumbuhkan ekonomi. Hal ini yang saya rasa mendapat apresiasi dari masyarakat,” ujar Erick Thohir pada Senin (23/1/2022).
Presiden memang masif membangun infrastruktur di sejumlah daerah. Salah satunya, pembangunan jalan tol Trans Jawa dan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Bagi Erick, infrastruktur memegang peranan penting agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.
“Pak Presiden begitu concern dengan hal ini, kalau kita lihat, biaya logistik Indonesia masih cukup tinggi mencapai 23 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 13 persen,” kata dia. Menurutnya, progres infrastruktur merupakan buah dari sinergitas banyak pihak, termasuk BUMN dan Kementerian PUPR.
Erick mencatat, pada tahun ini PT Hutama Karya (Persero) akan merampungkan lima ruas JTTS, meliputi Tol Simpang Indralaya-Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya-Prabumulih), Indrapura-Kisaran (Seksi 1 dan 2), Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Pangkalan Brandan), Sigli-Banda Aceh (Seksi 1,5,6), dan Tol Pekanbaru-Padang (Seksi Bangkinang-Pangkalan).
“Mimpi besar kita menyambungkan Sumatera, dari ujung Aceh hingga Lampung. Harapannya, bisa muncul pertumbuhan ekonomi baru di wilayah-wilayah yang dilewati tersebut,” ucap dia. Tak hanya jalan tol, BUMN di sektor transportasi, pelabuhan, dan bandara ditugaskan meningkatkan layanan dan memperkuat ekosistem agar bisa menekan tingginya biaya logistik.
Erick mencontohkan bagaimana Bandara Kualanamu di Sumatera Utara bertransformasi dengan menggandeng mitra strategis, GMR Airports. Kerja sama tersebut mendorong peningkatan kualitas pengelolaan Bandara Kualanamu menjadi lebih profesional.
“Tak hanya itu, Bandara Kualanamu juga menjadi hub internasional dan menjadi hub pariwisata dan kargo. Hal ini akan memperbaiki rantai pasok kita menjadi lebih baik,” tutur dia.