Di luar agenda resmi kunjungan kerja, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi sejumlah rumah warga yang ada di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, pada Rabu (01/02/2023) malam.
Presiden yang hanya didampingi seorang ajudan dan beberapa anggota Paspampres, mengunjungi rumah warga untuk menyapa sekaligus memberikan bantuan.
Jokowi mendatangi rumah warga secara dadakan. Ia menghampiri rumah warga satu-satu untuk mengobrol dan memberikan bantuan.
“Selamat malam. Belum tidur? Om swastiastu,” kata Jokowi saat memasuki salah satu warga di Kecamatan Ubud, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/2).
“Sudah mau tidur, tetapi tadi dengar ada suara,” ujar seorang perempuan.
Kemudian Jokowi menyerahkan dua tas bantuan Presiden. Ia juga menyodorkan selembar amplop berisi uang Rp2 juta.
“Ini Rp2 juta untuk bantuan. Saya pamit, mau ke tempat lain,” katanya.
Kepala Negara dalam blusukan ke sejumlah rumah warga di Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (1/2) malam, Salah satu warga yang bernama Wayan Brata mengaku terkejut dengan kedatangan Kepala Negara. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai kejadian langka seumur hidupnya.
“Kaget ketemu sama Presiden, seumur-umur cuma sekali ini ketemu Pak Presiden,” ujar Wayan Brata yang saat ini berusia sekitar 71 tahun.
Menurut Wayan, Presiden sempat bertanya terkait kondisinya sehari-hari. Mulai dari kesehatan hingga pekerjaan yang dilakukan oleh Wayan Brata.
“Sehat Bapak? Pekerjaan Bapak? Ngasuh cucu dua, siang jualan di warung yang ada di depan, ada teman yang ngasih barang janur,” ungkap Wayan.
Senada, warga lainnya yang bernama Ketut juga mendapatkan pengalaman serupa. Ia mendapatkan kesempatan untuk bercengkrama langsung dengan Presiden Jokowi.
“Om swastiastu, ditanya siapa namanya? Sehat? Sehat tapi saya ada urat kejepit,” tutur Ketut saat menceritakan obrolannya dengan Presiden Jokowi.
Ketut pun mengaku tidak menyangka akan kedatangan Presiden Jokowi ke rumahnya. Bahkan ia merasa terharu karena Presiden Jokowi datang dan memberikan berkah kepada dirinya.
“Senang..senang, tapi air mata mengalir. Sedih ndak, tumben sekali didatangi lagi diberi berkah, syukur saja, sebelum saya mati bertemu dengan Presiden,” ucap Ketut.
“Ulu hati itu rasanya teriris, buat susah tidak susah, kalau senang ya melebihi senangnya sehingga air mata keluar,” ungkapnya terharu.