Dewan Pimpinan Nasional Barikade 98 untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan Ibadah Perayaan Natal dengan tema “Jadi Apabila Anak Itu Memerdekakan Kamu, Kamupun Benar – Benar Merdeka ” pada hari Sabtu, 18 Desember 2021. Acara ini berlangsung mulai dari pukul 18.30 WIB sampai dengan pukul 21.20 WIB. Hadir pada kegiatan tersebut pengurus Barikade 98, aktifis 98, rekan-rekan media, perwakilan Katolik, Hindu, NU, dan relawan Jokowi. Panitia mengambil tema ini untuk mengingatkan setiap manusia adalah mahluk yang merdeka karena Dia memerdekan tiap manusia serta dititik beratkan kepada ”Merdeka untuk berdaulat”. Tema ini secara spontan dikutip oleh Roy Pohan, SH dan Eriq Namara, S.Sos di sela-sela perbincangan meja makan. Guna memenuhi kegiatan perayaan Natal, Panitia juga memberikan goodie bag yang berisikan buku-buku rohani serta ayat firman Tuhan agar selalu ingat bahwa hidup ini adalah kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Ibadah mengalir secara hikmat dan membuktikan bahwa toleransi itu masih bergaung dengan keras. Apalagi Sekretaris Jenderal Barikade 98 dan sekaligus Sekretaris Jenderal Pemuda Pancasila, Bapak Arif Rahman, SH meluangkan waktu dan memberikan sambutan. Ia mengapresiasi kegiatan ini, sebagai bentuk penghargaan atas perbedaan. Bhinneka Tunggal Ika layak dipertahankan. Pidatonya disambut dengan tepuk tangan para hadirin. Sementara itu, Ketua Umum Barikade 98, Bapak Benny Rhamdani yang direncanakan juga memberikan pidato, berhalangan hadir karena ada kegiatan penting lain yang waktunya bersamaan.
Prosesi penyalaan lilin (Malam Kudus) dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Barikade 98, Bapak Arif Rahman, SH, Ketua Panitia, Raja Malau, ST, Bapak Eko Nugroho selaku undangan Kehormatan, Perwakilan Umat Hindu, I Gusti Ngurah Aditya, dan Bapak Pdt. T. Samosir dan dilanjutkan dengan Kesaksian Pujian dari Pengurus Dewan Pimpinan Nasional.
Acara ditutup dengan doa berkat dan salam natal kepada seluruh hadirin. Ibadah ini memberikan kesan positif. Rencananya, akan digelar acara serupa. Bukan hanya soal seremonial, namun lebih dari itu, menjalin rasa saling menghormati dan menghargai masing-masing keyakinan yang berbeda, sembari mengibarkan dan mengobarkan semangat persatuan dan nasionalisme di antara anggota Barikade 98. (eriqn)