Kepala Negara melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Jokowi mengecek pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak di kota asalnya itu.
Jokowi didampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa saat menyambangi kantor pajak. Ia tiba di KPP Pratama Kota Solo sekitar pukul 15.30 WIB.
Pria yang pernah menjabat Wali Kota Solo itu terlihat mengenakan baju putih lengan panjang. Jokowi sempat menyapa para wajib pajak yang sedang berada di kantor tersebut.
Jokowi sebelumnya sempat geram terkait kasus flexing atau pamer harta dan gaya hidup mewah yang dilakukan sejumalh pejabat dan pegawai di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Jokowi turut mengikuti kasus yang sedang menimpa mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Dalam kunjungannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (9/3/2023).
Presiden mengimbau kepada seluruh wajib pajak agar dapat segera menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) hingga tanggal 31 Maret 2023.
Jokowi menyebut bahwa penerimaan negara dari pajak nantinya akan digunakan untuk mendorong pembangunan Tanah Air. Mulai dari, subsidi BBM, dana desa, bantuan sosial (bansos), hingga pembangunan jalan.
“Penerimaan negara dari pajak kita harapkan bisa nanti kita pakai untuk subsidi bbm, subsidi listrik, subsidi pupuk, untuk dana desa, untuk bantuan sosial, untuk membangun jalan, untuk membangun pelabuhan, untuk memperbaiki jalan, itu semuanya dari penerimaan pajak yang kita dapatkan,” tegas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (9/3/2023).
Adapun kunjungan Jokowi ke KKP Solo adalah untuk mengecek secara langsung kegiatan penyampaian SPT tahun 2022 oleh masyarakat. Jokowi kaget ternyata masih banyak wajib pajak yang mengantre
“Saya kaget, yang antre masih banyak padahal kan kita bisa e-Filing dari rumah, _online_ dari rumah, ternyata memang WP (wajib pajak) ingin memastikan yang diisi itu betul, kadang-kadang kurang yakin kemudian ke sini ditanyakan baru dibayar,” jelasnya.
Dia mengatakan sebanyak 6,6 juta wajib pajak telah menyampaikan SPT hingga tanggal 9 Maret 2023. Jokowi menilai angka tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 5,4 juta dalam periode waktu yang sama.
“Lalu ini sudah 6,6 (juta), artinya ada kenaikan masyarakat yang menyampaikan SPT lebih awal, masyarakat semangat semuanya untuk menyampaikan SPT, ini yang saya senang,” tutur Jokowi.
Dia mengaku telah melaporkan SPT melalui e-Filing pada Senin, 6 Maret 2023. Untuk itu, dia mengajak wajib pajak menyampaikan SPT sebelum batas waktu yang ditetapkan.
“Saya sendiri juga sudah menyampaikan SPT lewat e-Filing hari Senin yang lalu,” ucap Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa.