Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Twitter Erick Thohir)

Munculnya rekomendasi organ Musyawarah Rakyat (Musra) yang tidak menyebutkan nama Erick Thohir sebagai salah satu kandidat kuat dalam Pilpres 2024 menimbulkan pertanyaan.

Pengamat politik FISIP Universitas Pajajaran R. Widya Setiabudi Sumadinata mengaku heran nama Menteri BUMN Erick Thohir tidak masuk dalam rekomendasi cawapres Musra.

Padahal, menurut Widya, Erick Thohir merupakan salah satu kandidat cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi di beberapa survei politik.

Widya juga menjelaskan kalau partai politik (parpol) cenderung percaya dengan hasil survey dalam menentukan oleh lembaga survei yang kredibel.

Ditambahkan, para parpol tersebut rata-rata sudah memiliki konsultan politik. “Parpol memiliki kecenderungan untuk percaya serta mengutamakan lembaga survei dan mesin politiknya,” ujar Widya dikutip Suara.com.

Kepercayaan tersebut, ungkap Widya, lantaran lembaga survei menggunakan data dan metode yang bisa dipertanggungjawabkan.

Tentu saja parpol lebih mempertimbangkan hasil lembaga survei dan mesin politiknya daripada rekomendasi pihak tertentu, seperti yang dilakukan Musra.

Sebagaimana diberitakan, Musra mengeluarkan rekomendasi tiga bakal capres yang diusulkan, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sementara itu, nama-nama bakal cawapres yang muncul ialah Menkopolhukam Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua Kadin Arsjad Rasjid, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dari KPU, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here