Ketua DPW Barikade 98 Jawa Barat Budi Hermansyah, memandang musibah kebakaran depo distribusi Pertamina Plumpang telah membuka problem sosial yang akut terkait status kepemilikan lahan Pertamina oleh warga.
Problem sosial yang akut tersebut, disebabkan oleh kepentingan politik elektoral Anies Baswedan saat melakukan kampanye di daerah tersebut. Kita masih ingat, saat kampanye temu warga, Anies membuat kontrak politik dengan warga terkait legalisasi lahan yang ditempati warga, padahal kontrak politik tersebut sangat melanggar aturan, terlebih lokasi tersebut bersebelahan dengan objek vital negara yang sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa manusia.
“Dan sekarang sudah terbukti kan, puluhan jiwa meregang nyawa sia sia,” ungkap Budi.
Setelah peristiwa kebakaran Plumpang yang memakan korban tersebut, seharusnya Anies jadi orang pertama yang hadir di tengah tengah keluarga korban, karena ini adalah warga yang dulu membuat kontrak politik dengannya saat kampanye pilgub, “masih ingat kan dulu anda kampanye di warga Plumpang, dengan gagahnya bak pahlawan bicara tentang keadilan?”.
Tapi sungguh ironis sekali, sudah berminggu musibah itu berlalu, Anies tidak tampak batang hidungnya, meskipun hanya sekedar melayat untuk menyampaikan rasa duka kepada warga, khususnya keluarga korban yang meninggal.
“Anda malu ya Nies untuk hadir seperti pesakitan di tengah warga yang pernah Anda ambil suaranya dengan kontrak politik saat pilgub? Atau mungkin Anda perlu menjaga citra sebagai bacapres, sehingga Plumpang bisa menjadi batu sandungan dalan meyakinkan partai partai calon koalisi perubahan yang sampai hari ini belum clear juga” pungkas Budi mengakhiri percakapannya.