Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 secara tegas menyatakan agar pihak kepolisian segera bertindak cepat untuk menangkap pelaku tindakan kekerasan yang dialami Sekretaris Jenderal Barikade 98 Arif Rahman.
Sebagaimana diberitakan media massa, Arif Rahman yang merupakan staf khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh tokoh Maluku Umar Kei.
Arif bersama beberapa staf khusus lainnya mendapat tugas dari Arsjad untuk mengecek Menara Kadin Indonesia. Arif datang dengan membawa surat kontrak penyewaan gedung Menara Kadin Indonesia atas nama Arsjad Rasjid.
Namun saat tiba di Menara Kadin, Arif diadang puluhan orang tidak dikenal yang kemudian diketahui merupakan anak buah Umar Kei.
“Mungkin kurang lebih 50 orang atau 100 orang. Ternyata, di situ ada saudara Umar Kei, salah satunya. Dia sedang mem-briefing sekuriti kami yang ada di sana,” tutur Arif dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/9/2024).
Arif pun langsung menghubungi adik ipar Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, yang tengah berada di lantai 29 Menara Kadin Indonesia. Ia meminta Taufan turun menemui dirinya.
Setelah Taufan tiba, mereka termasuk Umar Kei berpindah ke ruangan rapat di lantai tiga Menara Kadin Indonesia.
Saat itu, Arif menyampaikan bahwa dia berpegang teguh dengan Keputusan Presiden (Keppres) soal pengangkatan Ketua Kadin Indonesia atas nama Arsjad Rasjid. Oleh karenanya, Arif dan kubunya merasa berhak menempati gedung tersebut.
“Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa menyewa dengan pengelola gedung,” ujar Arif menirukan pembicaranya dalam pertemuan tersebut.
“Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid, saya bilang kayak gitu.’Jadi, kalau nanti Bung Taufan ada di pihak Anin, kalau Keppres keluar, saya juga akan keluar’, saya bilang kayak gitu,” lanjut dia.
Namun, menurut Arif, Umar Kei selalu menyela pembicaraannya. Oleh karenanya, Arif menyampaikan bahwa ini merupakan masalah internal Kadin Indonesia.
Arif juga meminta ke semua pihak yang bukan berstatus anggota Kadin Indonesia untuk keluar dari ruangan. Mendengar ucapan Arif, Umar Kei disebut tak terima.
“Beliau (Umar Kei) marah, berdiri, mengambil minuman kaleng Nescafe, langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis,” ungkap Arif.
Arif pun marah dan langsung bangun dari kursinya. Sementara, anak buah Umar Kei yang berada di sisi kiri langsung menyerang Arif.
“Dipukul kepala, kemarin memar di atas kepala saya. (Berapa kali pukulan) enggak tahu. Karena korban ada dua di kami, satu orang melindungi saya. Dia akhirnya kena pukul banyak,” tutur Arif.
Suasana seketika menjadi kacau dan bentrok antara kedua kubu tak terhindarkan. “Setelah itu kejadian (pemukulan), tidak menentu lagi. Pada akhirnya, mereka ada pasukan dan akhirnya saya undang teman-teman kami untuk ke Kadin. Akhirnya terjadi bentrokan,” pungkas dia.
Akibat tindakan kekerasan tersebut, Arif melaporkan Umar Kei dan Taufan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pengeroyokan pada Selasa (17/9/2024).
Alasan Arif turut melaporkan Taufan karena menantu konglomerat Aburizal Bakrie itu disebut turut mengundang Umar Kei ke Menara Kadin Indonesia. Laporan Arif teregistrasi dengan nomor STTLP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Terkait pemukulan Arif Rahman tersebut, Barikade 98 melalui Deputi Bidang Hukum Barikade 98 Yoseph Arthur Lumbanraja SH.,M.Kn. menyampaikan sikap.
“Barikade 98 menentang dan mengutuk keras aksi kekerasan, persekusi dan premanisme ala rezim otoriter militeristik Orde Baru oleh segerombolan orang yang melalukan tindakan pengecut; pengeroyokan, kekerasan pemukulan dan pelemparan terhadap Arief Rahman, Sekjen Pemuda Pancasila yang juga sebagai Sekjen Barikade 98.”
“Sekjen Barikade 98 adalah kehormatan dan marwah organisasi. Jadi kekerasan yang dilakukan kepada Sekjen Barikade 98 adalah penghinaan terhadap organisasi Barikade 98.”
“Maka kami pastikan, kami tidak akan tinggal diam hingga penegak hukum segera mengambil tindakan menangkap semua pelakunya dan melakukan proses hukum,” tegas Yoseph.
Yoseph menegaskan, pihaknya menunggu kerja cepat pihak kepolisian dalam menuntaskan kasus pemukulan Sekjen Barikade 98 Arif Rahman yang terjadi di Menara Kadin, Senin 17 September 2024.
“Karena itu, kasus pemukulan Sekjen Barikade 98 harus diusut tuntas. Kami yakin polisi mampu dengan mudah menangkap pelakunya berdasarkan CCTV dan keterangan para saksi di lokasi kejadian,” tandas Yoseph.
Barikade 98 merupakan organisasi kumpulan para Aktivis 98 yang tersebar di 38 Provinsi di Indonesia, selain melaukukan desakan agar kepolisian segera menangkap para pelaku, juga akan terus memantau proses penanganan yang dilakukan pihak penegak hukum.
“Kami yakin profesionalisme kepolisian bisa segera menangkap pelaku dengan bukti awal kejadian dari CCTV dan kesaksian semua pihak yang berada di lokasi kejadian,” tegas Yoseph.