Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani. (Foto: Andi Awd)

Hari ini, tepat 25 tahun lalu, rezim orde baru yang dipimpin Soeharto tumbang lewat gerakan reformasi mahasiswa yang didukung rakyat.

Memperingati 25 tahun Gerakan Reformasi, Barikade 98 menggelar kegiatan di ruas jalan Thamrin Jakarta, Minggu (21/5/2023). Lewat kegiatan tersebut Barikade 98 terus mengingatkan masyarakat tentang bahayanya rezim orde baru.

Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani mengingatkan kepada masyarakat tentang bahaya laten rezim orde baru yang dipimpin diktator Soeharto.

“Kita ingin memberikan alarm peringatan kepada masyarakat Indonesia bahwa rezim orde baru yang dipimpin Soeharto tidak boleh hidup kembali, termasuk kroni-kroninya,” ujar Benny.

Menurut Benny, kekuatan orde baru tidak boleh hidup lagi dan harus dijadikan sebagai ancaman yang serius bagi republik ini.

“Kita tahu persis bagaimana kekuasaan orde baru memimpin negara ini selama 32 tahun dengan cara tidak pernah memberikan ruang kritik kepada rakyat,” kata Benny saat memperingati 25 tahun Gerakan Reformasi di kantor Barikade 98, (21/5/2023).

“Kebebasan demokrasi yang dikerangkeng, juga kebebasan pers yang dibredel. Melakukan kritik kepada pemerintah dianggap haram. Berbeda pendapat dengan pemerintah itu dosa,” paparnya.

Benny melihat warisan orde baru itu masih nyata saat ini. Mereka, lanjut Benny, selalu menggunakan politik identitas diberbagai momentum seperti di pemilu, di pilpres.

Benny mengungkapkan, Barikade 98 sudah menetapkan 4 musuh besar, yaitu; 1. Cendana, 2. Oligarki orde baru, 3. Pengusaha hitam perampok kekayaan negara, 4. HTI dan FPI serta antek-anteknya.

“Ini kekuatan yang selalu menggunakan jubah agama yang sesungguhnya mereka adalah antek asing, agent proxy international, yang ingin menciptakan kegaduhan di republik ini,” tandasnya.

Pada peringatan 25 tahun Gerakan Reformasi, Benny juga mengingatkan bahwa negara masih memiliki hutang 13 aktivis mahasiswa yang diculik dan dibunuh oleh orde baru. “Bahkan, sampai hari ini kita tidak tahu kuburannya di mana,” jelasnya.

Soal pilpres 2024, Benny mengatakan kalau Barikade 98 masih belum menentukan sikap akan mendukung siapa. “Barikade 98 tunduk dan patuh pada Pak Jokowi. Kita tegak lurus pada Pak Jokowi,” ungkap Benny.

Benny juga menyebutkan kriteria pemimpin berikutnya harus melanjutkan agenda-agenda besar yang pondasinya sudah diletakkan oleh Jokowi.

“Juga memiliki keberanian untuk melawan tekanan asing seperti yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi selama ini. Selain itu juga pemimpin yang memiliki keberpihakan kepada rakyat,” tegas Benny.

Hengki Irawan, pengurus DPN Barikade 98 dalam kesempatan yang sama juga menegaskan, “Dari pada orde baru atau kekuatan intoleran berkuasa di republik ini, lebih baik Jokowi tiga periode. Jika kekuasaan Orde Baru ingin berkuasa kembali dan intoleran mau berkuasa lagi, lebih baik Jokowi tiga periode.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here