Kementerian Investasi membocorkan sepuluh perusahaan asal Korea Selatan yang berminat menanamkan modal di Indonesia. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ikhwan menyampaikan sepuluh investor itu diundang untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam lawatannya ke Negeri Gingseng beberapa waktu lalu.
“Ini yang oleh Bapak Presiden tadi yang selalu ditekankan bahwa setiap kunjungan ke luar negeri itu harus mendapatkan hasil investasi,” kata Nurul dalam Diplomasi Ekonomi Indonesia Menuju Investasi Inklusif Berkelanjutan seperti dikutip dari Bisnis, Minggu, 7 Agustus 2022.
Dalam persamuhan para petinggi perusahaan Korsel dengan kepala negara RI, Jokowi menekankan Indonesia berhasil menarik investasi sebesar US$ 6,72 miliar atau setara dengan Rp 100,69 triliun. Berikut ini daftar sepuluh perusahaan yang menyatakan minat investasi tersebut.
1. Posco
Perusahaan ini menunjukkan minat investasinya pada baja khusus untuk kendaraan atau mobil listrik dan perluasan untuk produk eksisting dengan nilai investasi mencapai US$ 3,5 miliar.
“Mereka akan membangun kembali industri baja yang akan memberikan support terhadap industri mobil listrik sehingga kegiatan ini adalah kegiatan investasi baru yang membawa Indonesia kepada level yang baru lagi dengan nilai investasi baru sebesar US$ 3,5 miliar,” kata Nurul.
2. Lotte Chemical
Lotte Chemical menunjukkan minatnya terhadap Line Project untuk membangun Kompleks Petrokimia yang berlokasi di Cilegon, Banten. Adapun nilai investasi untuk tahap konstruksi sebesar US$ 3,95 miliar.
3. LG Group
LG Group berminat membangun pabrik baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi untuk tahap konstruksi sebesar US$ 9,8 miliar di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
4. CJ Group
Perusahaan ini ingin memperluas investasi bioproduk baru (bahan kimia dan plastik berbasis bio) dengan nilai US$ 1 miliar. Adapun lokasi proyek berada di Pasuruan, Jawa Timur.
5. KCC Glass
KCC Glass menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di bidang manufaktur pabrik kaca gelas terpadu. Nilai investasinya mencapai US$ 350 juta untuk tahap konstruksi dengan lokasi proyek di KIT Batang, Jawa Tengah.
6. LS Group
LS Group menaruh minat investasinya terhadap manufaktur kabel listrik dan telekomunikasi. Nilai investasi untuk tahap konstruksi senilai US$ 112 miliar yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
7. LX Holdings
Perusahaan ini ingin berinvestasi di sektor pembangkit listrik energi terbarukan (hydro, biodiesel, solar). Dengan nilai investasi sebesar US$ 1,05 miliar, lokasi proyek tersebut tersebar di Sumatera bagian Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.
8. Taekwang
Taekwang ingin berinvestasi di sektor industri sepatu olahraga dengan nilai investasi sebesar US$ 550 juta. Adapun lokasi proyek tersebar di Sragen, Cirebon, dan Subang.
9. GS E&C
GS E&C berminat berinvestasi di sektor infrastruktur dan konstruksi Light Rail Transit (LRT) Bali dengan nilai investasi US$ 570 juta.
Samsung Electronics ingin berinvestasi di industri telepon seluler atau smartphone. Adapun lokasi proyeknya berada di Cikarang, Jawa Barat, dengan nilai investasi menembus US$ 50 juta.
Sumber : tempo.co