ET dekat dengan berbagai kalangan

Sebelum menjadi menteri di kabinet Jokowi, , Erick Thohir (ET) dikenal sebagai pengusaha yang dermawan dan ramah. Namun setelah ET menjadi Menteri BUMN, sosoknya mulai dikenal publik. Bukan hanya sebagai seorang menteri, ia juga dikenal sebagai politisi yang dekat dengan kalangan milenial.

Amir Faisal yang juga Founder Perfekto untuk Indonesia menuturkan bahwa dari sisi kepemimpinan BUMN, ET memiliki ciri khasnya sendiri yang barangkali tidak dapat ditemukan pada menteri-menteri BUMN sebelumnya.


Ciri khas kepemimpinan ET tersebut di antaranya terletak pada kemampuannya yang cepat menerjemahkan keinginan Presiden Joko Widodo ke dalam bentuk program atau kerja nyata. Hal ini misalnya dapat dilihat dari suksesnya pelaksanaan merger di BUMN, hingga suksesnya pelaksanaan Asian Games.

“Tidak sekadar itu, megahnya Bank Syariah Indonesia (BSI), hebatnya pembenahan BUMN yang semakin membaik saat ini juga tidak dapat dilepaskan dari peran kepemimpinan ET sebagai Menteri BUMN,” ujar Amir.

Mengapa dapat terjadi sedemikian? Alasannya bisa jadi beragam, namun semua itu sedikit banyaknya terletak pada modal dari kepribadian ET beserta jaringan yang dimilikinya.

Seperti yang diketahui publik, ET sering tampil atau aktif turun lapangan bersama generasi milenial, ia tidak menjaga jarak dengan siapa pun, baik secara usia, jabatan dan gender. Bahkan dalam konteks ini, jumlah perempuan yang berada di dalam struktur BUMN meningkat secara signifikan. “Kepribadian ET juga patut diapresiasi karena ia adalah sosok yang demokratis, komunikatif bahkan juga humoris. Ia selalu menerima berbagai saran dan pendapat dari kalangan mana pun sejauh saran dan pendapat tersebut dapat menunjang kemajuan bagi BUMN dan bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia,” kata Amir.

Begitu juga dengan relasi yang dimilikinya, baik dalam konteks relasi karena persahabatan, mitra kerja, keluarga besar hingga relasi politik. Mencermati perjalanan pendidikan dan karier bisnis ET juga secara tidak langsung telah terekam bahwa ia adalah seorang warga dunia. Artinya, ia aktif terlibat pada berbagai aktivitas global mewakili warga Indonesia.

Hal ini dilakukannya bukan saja pada saat ET menjabat sebagai Menteri BUMN, jauh sebelum jabatan tersebut didudukinya, ia telah dikenal oleh warga dunia. Terlebih lagi saat ini telah menjabat Menteri BUMN dan dikenal baik oleh Presiden Joko Widodo. “Sehingga ET menuai banyak pujian dari publik terkait kekuatan jaringannya di level internasional,” kata Amir.

Dikatakan Amir, berbagai bentuk diplomasi yang telah dilakukan ET untuk mengharumkan nama baik Indonesia di panggung dunia, mulai di sektor olah raga, investasi dan berbagai strategi penguatan ekonomi nasional berbasis kebijakan BUMN.

Semua prestasi yang dicapai ET ini tentunya tidak terwujud jika tidak dimulai dari sifat kepemimpinannya. Untuk itu, penulis melihat bahwa sifat kepemimpinan ET ini cenderung bersifat kepemimpinan eksekutor.

Artinya, saat konsep atau gagasan telah dirumuskan secara matang dan visioner, tidak menunggu lama kemudian ET cepat menerapkannya dalam bentuk kinerja nyata yang terukur dan tepat sasaran. “Faktor kecepatan dalam merealisasikan gagasan inilah yang memungkinkan ET menarik diperbincangkan dalam proses transformasi kepemimpinan nasional di Pilpres 2024,” sebutnya.

Terlebih Indonesia hari ini sangat membutuhkan pemimpin yang cepat merespons situasi yang terdampak turbulensi politik global. Cepat dalam mewujudkan janji kampanye politik, berbicara diruang publik berbasis kinerja nyata, peduli sesama, hingga sikap yang lebih mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

Kepribadian yang melekat pada ET ini kemungkinan besar dapat dipercayai publik karena ET dapat dianggap sebagai seorang yang merdeka, baik secara moral maupun materil. “Sehingga kemungkinan besar untuk menjadi pemimpin yang kuat dan mampu menuntaskan janji politik akan dapat dijalani oleh ET,” ujarnya.

Tanpa menguraikan satu-persatu prestasi yang dicapai BUMN dalam kepemimpinan ET, tidak keliru rasanya jika semua pencapaian ET menjadikan dirinya layak untuk diusung sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Alasan sederhananya, waktu lalu ET tampak telah memberi sinyal bahwa untuk menjadi seorang calon presiden cenderung berasal dari Pulau Jawa. “Namun sejatinya saya justru menilai bahwa komunikasi politik ET tersebut justru sedang memberi sinyal bahwa dirinya siap dan layak untuk menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024,” sebut Amir.

Rasionalnya, saat memahami sifat kepemimpinan ET yang cenderung sebagai seorang eksekutor, maka ET sangat penting untuk diperhitungkan sebagai calon wakil presiden yang diusung pada Pilpres 2024. Apa yang diuraikan dalam tulisan ini akan semakin menarik ketika terus diperbincangkan di ruang publik setanah air, selain sebagai bahan pendidikan politik bagi publik. “Namun secara tidak langsung kita sedang mengajak publik untuk menghitung modal politik ET sebagai calon wakil presiden setelah posisi ET yang dapat dianggap berprestasi dalam memimpin BUMN,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here