Terkait aksi Anies Baswedan yang akan melakukan kunjungan ke Tasikmalaya dan Ciamis pada 19 dan 20 Novermber 2022, Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai menyatakan menolak kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Dalam keterangan persnya, Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai secara tegas menolak kedatangan Anies Baswedan yang merupakan Bapak Politik Identitas, terutama untuk kunjungannya di Bumi Priangan.
Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai bereaksi atas rencana kunjungan tersebut, karena dinilai hanya akan membawa perpecahan di Bumi Priangan.
Penolakan tersebut berdasarkan pada perjalanan politik pria ini yang telah terbukti memecah belah DKI. Pada Pilkada DKI tahun 2017, Anies dengan strategi politik identitasnya menjual agama dan ayat untuk mendapat dukungan dari organisasi terlarang yakni HTI dan FPI.
Melalui keterangan persnya, Gerakan Priangan Timur untuk Pemilu Damai mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat Bumi Priangan akan bahaya politik identitas yang diusung oleh pria yang pernah dipecat sebagai menteri.
Kunjungan yang dilakukan olehnya, dikhawatirkan dapat mengubah Bumi Priangan yang aman dan tentram serta kuat dalam persatuan menjadi terpecah belah.
Selain itu, safari politik yang dilakukan capres Partai Nasdem di Bumi Priangan ini juga bisa dikatakan mencuri start kampanye pemilu.
“Untuk itu kami meminta kepada aparat keamanan, KPU, dan Bawaslu untuk dapat menghalau kepentingan politik identitas yang dibawa Anies Baswedan di Bumi Priangan,” sebagaimana tertulis dalam keterangan persnya.
“Kami tidak mengancam tetapi sekedar mengingatkan potensi terjadinya gesekan horizontal atas kedatangan beliau. Kami akan terus bekerja sama dengan elemen masyarakat lain untuk mengingatkan ancaman integritas bangsa jika kepentingan politik identitas dilakukan mengatasnamakan agama.”
Setuju jangan masuk jabar
Orang dungu gabisa kerja.