Dewan Pimpinan Nasional Barikade 98 menggelar pertemuan virtual berupa diskusi reformasi PSSI dengan pengamat sepakbola Indonesia serta pihak PSSI, bertempat di Sekretariat DPN Barikade 98 Cikini Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023). Tema diskusi kali ini adalah “Menyelamatkan Jati Diri Sepakbola Indonesia”. Diskusi diikuti oleh pengurus Barikade 98 secara nasional dan kalangan umum. Diskusi Ini diselenggarakan terkait dengan pencalonan Ketua Umum PSSI, Kasus Kanjuruhan, dan pelepasan pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas U-20.
Hadir sebagai narasumber pada diskusi ini Fanny Riawan (Mantan Deputy Sekjen PSSI), Ignatius Indro (Ketua Paguyuban Supporter Timnas Indonesia / PSTI), dan M Nizar Rahmatu (Ketua KONI Sulawesi Tengah/Ketua DPW Barikade 98 Sulteng).
Fanny Riawan membuka diskusi dengan memaparkan situasi PSSI dari sudut pandang profesional seperti Ranking FIFA, Ranking Liga, Nilai Liga, durasi Liga muda harus Full Musim, jumlah pemain di liga elit Eropa dan Asia, Reformasi Wasit, Support Fans, Standarisasi Assprov, Asskot, dan Asskab.
Sementara itu, Ignatius Indro menyampaikan harapannya supaya suporter tidak dijadikan objek. Ia juga meminta supaya kejadian Kanjuruhan diusut tuntas. Paparan lainnya mengenai pembibitan Football Academy, Sistem Pembinaan Pemain, Sistem kompetesi yang professional, modern, dan berkesinambungan, pembentukan Timnas serta Anti Mafia Sepakbola.
M Nizar Rahmatu sebagai pembicara terakhir mengaminkan apa yang sudah dipaparkan kedua narasumber dan secara terang-benderang mendukung Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI mengingat, track record beliau yang sudah teruji.
Sesi Tanya jawab disambut dengan antusias oleh peserta dan sebagian besar berharap Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI. Sudah saatnya PSSI direformasi total oleh Erick Thohir dengan cara melepas semua rezim PSSI sebelumnya, karena pengurus sebelumnya memiliki kepentingan tersendiri yang merusak sepakbola Indonesia. Erick Thohir dianggap punya kapasitas sebagai calon Ketua Umum PSSI dengan kemampuan manajerial saat mengelola Inter Milan. Selain itu, komunikasinya dengan FIFA sangat baik, dan itu tak dimiliki calon lain.
Sebelumnya Erick Thohir dituding tidak layak atau sah menjadi calon Ketua Umum PSSI oleh Yesayas Oktavianus, salah satu calon tetap wakil ketua umum PSSI dan anggota Komite Eksekutif PSSI 2023-2027. “Itu hanya salah satu upaya menjegal secara murahan saja,” kata Eriq Namara, Sekretaris Panitia Diskusi sekaligus Ketua Bidang OKK DPN Barikade 98.
Selanjutnya, Alex Leonardo, Ketua Panitia, menitik beratkan kepada kesiapan Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia pada Mei mendatang. “Saya memiliki kerinduan akan sebuah sistem persepakbolaan yang rapih, terbuka, jujur serta menjanjikan masa depan PSSI yang lebih cerah,” ujarnya.
Hasil diskusi rencananya akan dijadikan rekomendasi untuk diserahkan kepada PSSI sebelum KLB PSSI tanggal 16 Februari 2023 agar bisa menambah dukungan moral terkait pembaharuan PSSI di masa mendatang dan membawa nama baik bangsa Indonesia. (b98).