Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change dan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengunjungi ruang pameran yang menampilkan inovasi-inovasi hijau oleh sejumlah BUMN.
Dalam kesempatan tersebut, turut serta Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Pahala menyampaikan, PLN, Pertamina, dan Mining Industri Indonesia (MIND ID) memiliki inisiatif di bidang energi dalam upaya penurunan emisi karbon.
“Tiga perusahaan di bidang energi dan pertambangan. Kita punya inisiatif yang lengkap terkait energi, termasuk membangun sistem yang inovatif,” ujar Pahala ketika mendampingi rombongan saat mengunjungi stan PLN, di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (17/10).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pemakaian batu bara pada pembangkit listrik. Ia mengungkapkan, PLN telah menghapus 2 Giga Watt (GW) penggunaan batu bara dari pembangkit listrik. Selain itu, sebesar 1,1 GW batu bara digantikan dengan energi terbarukan, dan 1 GW digantikan dengan gas bumi.
“Tidak hanya itu, Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional adalah yang paling agresif, sebanyak 51,6 persen berasal dari energi terbarukan,” tuturnya.
Dalam pameran itu, diperlihatkan pula alat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SKPLU). PLN telah berpartisipasi dalam pembangunan SPKLU sebesar 43 persen dari total SPKLU nasional untuk percepatan pertumbuhan EV di Indonesia. Saat ini PLN telah memiliki 150 unit SPKLU di 120 lokasi.
Pada tahun 2022, PLN akan melakukan penambahan pembangunan SPKLU PLN sebanyak 110 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari target tersebut, sebanyak 70 unit SPKLU dibangun untuk mendukung gelaran KTT G20 di Bali, sedangkan 40 unit lagi tersebar di seluruh Indonesia.
Selain PLN, Pertamina juga berupaya untuk mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060. Pada fase pertama (2022-2025), Pertamina menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar ~3 juta tCO2e, fase kedua (2026-2030) pengurangan sebesar ~11 juta tCO2e, dan fase ketiga (2031-2060) pengurangan sebesar ~27 juta tCO2e. Dua pilar yang diusung Pertamina yakni dekarbonisasi aktivitas bisnis dan pengembangan bisnis hijau.
Adapun MIND ID yang beranggotakan PT Inalum (Persero), PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Timah Tbk menetapkan target penurunan emisi sebesar 1 persen pada tahun 2022. Komitmen ini merupakan representasi upaya perusahaan menurunkan emisi dari sektor energi dan Industrial Process and Product Uses (IPPU) sebesar 15,8% pada 2030 dan mendukung aspirasi net zero emission Pemerintah pada 2060.
Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference & Expo 2022 dengan tema: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. Event ini merupakan bagian dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.
SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital dan transisi energi.
Sejumlah ahli, eksekutif BUMN, dan perusahaan global membahas topik-topik seputar Environment, Social, and Governance (ESG), serta kerja sama global. Selain itu, berbagai inisiatif dan kesempatan investasi strategis baru akan diperkenalkan, mulai dari sektor energi dan energi terbarukan, telekomunikasi, kesehatan, infrastruktur, hingga pariwisata.
Para pimpinan BUMN, pemangku kepentingan BUMN, delegasi negara anggota G20, investor, perwakilan negara sahabat dan organisasi internasional, para mitra bisnis, akademisi, lembaga think tank, dan media dari dalam dan luar negeri turut menjadi peserta kegiatan ini.
Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair mengatakan jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kinerja yang baik, maka kinerja Indonesia juga akan maju dan sukses.
“Ketika kita melihat Indonesia yang berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, satu bagian utamanya adalah karena BUMN. Jika BUMN memiliki kinerja buruk, maka negara tidak akan dapat berhasil. Sebaliknya, jika BUMN memiliki kinerja yang baik, maka Indonesia akan maju dan sukses,” ujarnya pada Panel I bersama Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10/2022).
Blair kemudian menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi oleh BUMN adalah menggabungkan kekuatan yang dimiliki dalam memberi arahan dan mobilisasi tetapi juga memiliki disiplin dari sektor swasta sehingga dapat menciptakan proyek yang terstruktur dengan baik sehingga dapat menarik investasi tambahan dari sektor swasta.
“BUMN memiliki kelebihan di dalam mengarahkan dan memobilisasi. Tantangan BUMN di seluruh dunia adalah menggabungkan kekuatan tersebut tetapi juga memiliki disiplin dari sektor swasta, sehingga menciptakan proyek yang terstruktur dengan baik dan dapat menarik investasi tambahan dari sektor swasta,” papar Blair.
Ia pun kemudian memuji reformasi yang telah dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir sudah tepat.
“Reformasi yang dilakukan Pak Erick di BUMN sudah tepat. Dalam pandangan saya, proses perubahan di dalam BUMN ini penting bagi pembangunan Indonesia. Tugas mitra, seperti lembaga saya [Tony Blair Institute for Global Change-red] adalah untuk mencoba segala yang kami bisa dalam membantu proses perubahan tersebut,” tutupnya.(Irw13)
Dari berbagai sumber