Bonus demografi yang dimiliki Indonesia adalah sebuah keniscayaan dan tak bisa dipungkiri. Selain memiliki potensi yang sedang dipersiapkan dibawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo membangun sumber daya manusia yang unggul dan seutuhnya memiliki karakter nasionalis dalam rangka memajukan bangsa dan negara.
Generasi muda yang disebut milenia ini nantinya akan membawa masa depan Indonesia kearah lompatan jauh kemajuan dan bersaing dalam era global menaklukkan pertarungan baik segi perekonomian maupun geo politik internasional.
Mempersiapkan para kaum muda untuk ikut andil dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara sudah mulai dilakukan diantaranya diajak untuk memimpin manajemen beberapa perusahaan pelat merah milik BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir telah mendorong kaum milenia untuk turut serta berpartisipasi dalam memajukan perekonomian dengan memasukkan beberapa pimpinan perusahaan BUMN diisi dan ditempati oleh anak muda yang memiliki potensi dari hasil seleksi kementerian BUMN.
Merespon hal tersebut pendiri dan CEO Tesla Elon Musk memprediksi Indonesia akan memiliki masa depan cerah. Pasalnya Indonesia memiliki populasi besar yang didominasi anak muda serta kaya sumber daya energi.
“Saya rasa Indonesia memiliki masa depan cerah karena memiliki banyak anak muda, energi dan populasi. Kombinasi antara energi muda, populasi yang besar dan banyak sumber daya, saya rasa masa depan Indonesia akan menarik. Saya sangat bullish akan Indonesia dengan masa depan yang sangat cerah,” ujar Musk saat menghadiri B20 Summit secara, Senin (14/11).
Musk juga mengatakan Indonesia bisa menjadi negara yang hebat terutama dalam kontribusi membangun ekosistem kendaraan listrik. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki bahan baku mentah baterai kendaraan listrik seperti nikel.
“Menurut saya Indonesia berkontribusi dengan memproduksi bahan mentah seperti lithium. Dengan adanya konektivitas, edukasi, saya pikir Indonesia akan jadi negara hebat di dunia,”katanya.
Elon Musk hadir secara virtual di B20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 13-14 November 2022 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia. Ia dikonfirmasi batal hadir secara langsung dalam acara itu.
“Ya batal,” ujar Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan KADIN Indonesia Muhammad Yusrizki, dilansir detikcom, Minggu (13/11).
Menurut informasi yang diperolehnya, ketidakhadiran Musk disebabkan urusan terkait Twitter, platform media sosial yang baru diakuisisinya.(Irw13)
Dari berbagai sumber