Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pada tahun depan (2023) Provinsi Lampung dapat didaulat sebagai salah satu pusat pariwisata nasional dengan terbangunnya Bakauheni Harbour City.
“Sejak awal ketika melihat potensi tumbuhnya perekonomian Lampung karena adanya Jalan Tol Trans Sumatera, yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Lampung dengan jumlah yang melintas mencapai 20 juta orang, menjadi pemicu adanya pengembangan pariwisata di sini,” ujar Erick Thohir, di Pesawaran, Kamis.
Ia mengatakan pengembangan pariwisata tersebut dilakukan dengan adanya pembangunan Bakauheni Harbour City sebagai salah satu pusat pariwisata di Lampung.
“Saat 20 juta orang itu melintas akan coba diberhentikan sedikit di Bakauheni, sekitar 300-500 ribu orang saja untuk berwisata. Dan pada Mei atau Juni tahun depan Lampung ini akan menjadi salah satu pusat tujuan pariwisata nasional dengan adanya Bakauheni Harbour City,” katanya.
Bakauheni Harbour City merupakan salah satu destinasi wisata terpadu pertama di Sumatera, dengan luas area seluas 160 hektare. Serta telah mentargetkan investasi sebesar Rp316 miliar.
Erick memastikan jika proyek Bakauheni Harbour City (BHC) masih berjalan sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Ini dia ungkapkan Erick Thohir saat meninjau Bakauheni Harbour City (BHC), proyek kawasan terintegrasi yang akan menjadi ikon pariwisata di Lampung, Kamis (1/12/2022).
“Alhamdullilah, target pekerjaan masih on schedule. Harapan bersama, BHC akan menjadi destinasi pariwisata andalan masyarakat Indonesia. Tidak hanya menjadi mercusuar peradaban, tetapi juga penggerak perekonomian masyarakat Lampung,” ujarnya.
Erick menyampaikan pemerintah terus menjaga pertumbuhan ekonomi negeri pascapandemi dengan tetap memastikan keberlanjutan investasi proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air, termasuk sektor pariwisata.
Menurut Erick, proyek BHC ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Apalagi, dengan tersambungnya jalan tol Trans Sumatera mobilitas masyarakat akan terus meningkat. “Dengan hadirnya BUMN di Lampung, kami harapkan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik,” lanjutnya.
Erick juga mengapresiasi manajemen ASDP yang telah membangun sistem e-ticketing, sehingga kini pengguna ferry tidak perlu antri lagi saat membeli tiket untuk menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Bahkan, dengan berlakunya sistem reservasi tiket daring Ferizy, masyarakat bisa mengatur perjalanannya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, ASDP menyampaikan progres pekerjaan BHC pada distrik 1. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan fokus pembangunan distrik 1 saat ini adalah renovasi area Menara Siger yang telah mencapai progres pembangunan fisiknya 52% dan Krakatau Park sebesar 50%.
“Untuk Krakatau Park sendiri ditargetkan beroperasi pada April 2023,” ujar Ira.
Selanjutnya, pada distrik 1 ini juga telah diselesaikan proyek Selasar Siger Bank BTN. Selasar Siger ini merupakan bantuan Program TJSL BTN bagi pelaku UKM dan komunitas masyarakat Lampung melalui Pemprov Lampung.
Di lokasi ini terdapat area terbuka yang digunakan untuk tempat berkumpul atau pentas seni serta penyambutan oleh masyarakat Lampung, termasuk tempat beraktifitas outdoor seperti berolahraga.
“Selain itu, juga terdapat Plaza UMKM, area untuk tempat pelatihan dan pameran dengan konsep area terbuka namun dilengkapi fasilitas tenda permanen dan tempat duduk portable,” ujar Ira.
Lalu, pembangunan Masjid Bank BSI yang progresnya telah mencapai sebesar 96 persen. Masjid yang dibangun oleh Bank Syariah Indonesia nantinya akan terdiri atas transition area, multifunction area, toilet, area wudu, area utilitas, area shalat, serambi, imam lounge, dan viewing deck.
Dia berharap Masjid BSI dengan kapasitas 2.000 jemaah ini sudah bisa digunakan pada minggu kedua Desember mendatang, dan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Lampung.
Sementara itu, progres proyek renovasi Menara Siger dengan Sponsorship Bank BRI telah mencapai sebesar 52% dan Siger Market oleh Bank Mandiri sebesar 15%.
“Secara keseluruhan, untuk progres pembangunan pada distrik 1 telah mencapai 20 persen. Adapun proyek Creative Hub UMKM Bank BNI masih dalam tahap persiapan pembangunan,” tutur Ira.
ASDP terus melakukan percepatan proyek BHC ini sebagai upaya memperkuat transformasi bisnis inti perusahaan. ASDP berperan sebagai active player yang berkontribusi tidak hanya menyediakan akses transportasi, tetapi juga penyedia waterfront property dimana ASDP mulai membangun properti mendukung destinasi pariwisata.
Pertama, diawali dengan pembangunan Kawasan Marina Labuan Bajo di NTT, yang selanjutnya disusul dengan pembangunan Bakauheni Harbour City ini yang berada di pertemuan koridor strategis utama yakni Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).(Irw13)
Dari berbagai sumber