Menteri BUMN Erick Thohir menggerakkan perusahaan pelat merah dengan menggandeng universitas untuk bekerja sama. Tujuannya, mengembangkan kemampuan riset dan inovasi.

Kolaborasi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) bersinergi meluncurkan program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRIs) BUMN, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Program KeRIs BUMN hadir untuk menciptakan ekosistem riset dan inovasi melalui kerjasama dengan BUMN dan perguruan tinggi. Dengan adanya program ini diharapkan dapat memanfaatkan hasil riset dan inovasi, bertukar keahlian untuk mendukung terciptanya SDM yang unggul serta menyelaraskan dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri.

Kerjasama yang dilakukan oleh Menteri BUMN dengan Universitas dalam melahirkan program KeRis ini mendapat sambutan baik dan memperoleh apresiasi dari Nizam sebagai Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Ia mengatakan bahwa sejak kurun waktu dua tahun terakhir, Kemendikbudristek mengalokasikan anggaran terbesar dalam pendanaan riset melalui matching fund. Pendanaan tersebut ditujukan untuk mendukung pemanfaatan riset dan inovasi di perguruan tinggi oleh mitra industri.

“Ada keinginan terus mendukung dan berharap agar BUMN bisa punya target-target menuju pada kemandirian teknologi dan kedaulatan teknologi,” ucap Nizam.

Hal senada juga dikatakan Erick, dalam acara peluncuran KeRIs di Jakarta, Rabu (5/10/2022)

“Kerja sama yang dilakukan antara BUMN dan Perguruan Tinggi harus segera bisa memberikan manfaat, sebagai upaya unlocking value BUMN, sehingga BUMN fokus untuk melakukan riset-riset dan inovasi yang bersifat komersial, yang bisa segera diimplementasikan. Tentu saja inovasi tersebut harus berstandar internasional,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, ditulis Jumat (7/10/2022).

Adapun Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang tertuang antara BUMN dan Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut:

Pertama, Perjanjian Kerja Sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dengan Universitas Gadjah Mada berkaitan dengan Riset Optimasi Pemupukan Pupuk Custom untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tebu yang mendukung Kesejahteraan Petani.

Kedua, Perjanjian Kerja Sama antara PT INKA (Persero), PT Pelni (Persero), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkaitan dengan Riset Optimasi Tol Laut dengan Smart & Green Cold Storage.

Ketiga, Nota Kesepahaman antara PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT INKA (Persero), dengan Institut Teknologi Sumatera berkaitan dengan Kerja Sama Pengembangan Transportasi Perkebunan dan Wisata Agro.

Erick, meminta BUMN arus lebih fokus pada pertumbuhan bisnis positif dan aspek komersialisasi dari inovasi.

Sejalan dengan aspirasi tersebut, BUMN terus berbenah diri dan menjadikan perguruan tinggi sebagai mitra dalam mengakselerasi riset dan inovasi sesuai dengan kompetensinya dan relevan dengan bisnis utamanya. Model ini akan mempertemukan riset di perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata di BUMN dan industri.

Menurut Erick, BUMN berkomitmen untuk mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang inklusif. Sebagai implementasinya, Kementerian BUMN telah menetapkan 5 (lima) prioritas utama dalam mendukung transformasi BUMN.

Diantaranya memperkuat daya saing BUMN dan meningkatkan Global Competitiveness Index Indonesia yang menuntut agility, inovasi, dan kreativitas.

Program KeRIs BUMN ini sendiri merupakan implementasi dari prioritas Kementerian BUMN untuk mendorong kepemimpinan teknologi dan inovasi model bisnis BUMN.

Peluncuran KeRIs bertempat di Kantor Kementerian BUMN dan dihadiri oleh Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi (SDMTI) Kementerian BUMN Tedi Bharata bersama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam. Hadir juga perwakilan Perguruan Tinggi dan BUMN terkait.

Peluang Magang

Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi (SDMTI) Tedi Bharata mengatakan Kementerian BUMN juga mendorong pengembangan talenta.

Kerja sama dengan dunia akademisi ini membuka peluang untuk magang bagi mahasiswa di BUMN. Magang di BUMN memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang BUMN melalui learning platform.

“Bahkan untuk talenta terbaik Indonesia di mancanegara, diharapkan melalui kerja sama ini dapat membuka peluang program post-doctoral untuk berkarya di Research Institute BUMN sebagai bentuk bakti kepada Indonesia,” ujar Tedi Bharata.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam menyampaikan, riset perguruan tinggi itu nanti harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan industri, serta mendorong terserapnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang makin tinggi.

“Saya berharap BUMN mempunyai target-target, walaupun pelan-pelan tetapi pasti, menuju kemandirian dan kedaulatan teknologi. Semoga KeRIs BUMN dan Kedaireka akan menjadi satu kekuatan baru bagi kemajuan ekonomi bangsa kedepannya,” ujar Nizam.

Program Kerjasama BUMN-Kemendikbud bernama KeRIS, mengacu pada senjata tradisional warisan budaya Indonesia yang diakui dunia, yaitu Keris.

Pemilihan nama itu melambangkan hasil riset dan inovasi BUMN nantinya akan memiliki ciri khas dan kekuatan di berbagai sektor industri. Tujuannya adalah untuk memenangkan dan memajukan kepemimpinan teknologi, serta dapat berkontribusi bagi kemajuan perusahaan dan Indonesia.

Sumber : liputan6.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here