Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disebut-sebut bakal menjadi kuda hitam di Pilpres 2024.
Erick Thohir juga memiliki sejumlah modal sosial, salah satunya mendapat dukungan luas dari masyarakat atau kelompok relawan dan kinerjanya sebagai pembantu presiden dinilai bagus karena torehan prestasi yang moncer membawa perusahaan pelat merah banyak menuai untung.
Nama Erick Thohir kerap muncul sebagai salah satu kandidat yang berpeluang dalam sejumlah lembaga survei untuk Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Meski demikian, mantan bos Inter Milan itu memaknai hal tersebut sebagai apresiasi atas kinerjanya dalam memperbaiki BUMN.Saat ini, Erick lebih memilih bekerja dengan sebaik-baiknya dan memaksimalkan waktu yang ada untuk memaksimalkan tugasnya membenahi perusahaan negara.
“Jangan gara-gara ini lupa bekerja, malah asyik personal branding. Ada seorang teman bicara kepada saya, hasil kerja itu adalah pencitraan yang terbaik, itu yang harus dipikirkan, bukan pencitraan dulu tapi hasil kerjanya, jangan kebalik,” kata Erick di salah satu stasiun televisi swasta, dikutip Kamis (29/9/2022).
Erick Thohir menyebut yang menjadi masalah ialah saat asyik melakukan pencitraan tanpa bekerja secara maksimal. Terlebih di era media sosial, lanjut Erick Thohir, yang banyak terjebak pencitraan konten daripada hasil kerjanya.
Meski begitu, Erick Thohir menilai hal yang lumrah jika masyarakat ingin tahu profil tentang para pejabat yang bertugas sebagai pelayan publik.
“Makanya kemarin banyak bicara mengenai data-data publik, saya sepakat data pribadi harus dilindungi, tetapi kita sebagai pejabat publik yang sudah punya data di publik, ya enggak boleh marah juga, orang di Wikipedia ada semuanya kadang-kadang,” kata Erick menambahkan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Survey and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menilai Erick Thohir menjadi salah satu menteri di Kabinet Jokowi yang telah berhasil menjalankan tugas membenahi BUMN secara maksimal.
Atas dasar itu, Igor berpendapat, Erick Thohir berpotensi menjadi kuda hitam pada pilpres 2024 mendatang.
“Dia (Erick Thohir) tokoh atau menteri yang punya kinerja bagus dan posisinya juga secara logistik bagus, Erick Thohir itu punya kharisma,” ujar Igor, Kamis (29/9/2022).
Menurut Igor, siapa pun yang berpasangan dengan Erick, memiliki potensi besar memenangkan kontestasi. Dengan catatan Erick harus berpasangan dengan tokoh yang memiliki akses terhadap partai dan mengantongi elektabilitas yang bagus.
“Yang kedua siapa pun yang berpasangan dengan Erick Thohir potensi menangnya itu juga terbuka lebar tetapi dia hanya mungkin berpasangan dengan salah satu tokoh dari partai politik misalnya Prabowo Subianto, Airlangga Hartato, atau dengan Puan Maharani,” jelas Igor.
Igor menambahkan, partai politik menjadi bagian yang penting untuk mengusung seorang menjadi pemimpin sebab tidak ada calon independen dalam bursa capres maupun cawapres.
“Ini kan yang penting itu kan selain elektabilitas itu juga dukungan partai politik karena tidak ada calon independen. Jadi mereka harus pakai jalur partai politik yang bisa mengusung. Sesuai undang-undang yang bisa mengusung capres dan cawapres itu adalah partai politik jadi tidak ada calon independen dan tidak ada relawan yang bisa mengusung,” bebernya.
Selain itu, kata Igor, Erick Thohir dapat melanjutkan program-program atau pembangunan yang telah digagas oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Igor, Erick juga dapat membuat Presiden Jokowi merasa nyaman untuk meneruskan kepemimpinan nasional, tinggal menunggu dukungan yang nyata dari Jokowi secara gamblang ke depan.
Sumber : beritasatu.com