Menteri BUMN Erick Thohir mendukung penuh percepatan operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Komitmen itu ditunjukkan melalui dukungan konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek ini, antara lain PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pemimpin konsorsium BUMN bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Selain melalui konsorsium tersebut, dukungan juga diberikan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/WIKA sebagai anggota konsorsium kontraktor yang mendukung pekerjaan subgrade, stasiun dan beberapa pekerjaan kritikal lain serta PLN untuk penyediaan listrik dan Telkomsel untuk frekuensi GSM-R (Global System for Mobile Communications-Railway). “Untuk menunjang kesiapan operasional dan komersialisasi proyek, sedang dibahas skema dukungan yang melibatkan Jasa Marga untuk akses tol, InJourney, Sarinah dan Peruri terkait pengembangan retail bisnis, serta Bank Mandiri dan Telkomsel terkait digitalisasi,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
Proyek KCJB merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diproyeksikan akan memberikan dampak positif tidak hanya di sektor transportasi tetapi juga perekonomian.
“Ini momen bersejarah. Tak hanya menjadi salah satu ikon kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok, namun juga akan makin mengintegrasikan antar moda transportasi di Jakarta dan Bandung. Kami akan terus optimalkan kereta cepat pertama di tanah air ini. Nanti jika sudah terhubung antar moda LRT di Jakarta, lalu kereta cepat, dan kereta lokal di Bandung, maka kita memiliki paket integrasi antar moda terbaik di tanah air,” Erick menambahkan.
Setelah pembangunan skala penuh dimulai pada Juni 2018, proyek kolaborasi Indonesia dan Tiongkok ini telah melakukan uji coba operasional yang disaksikan secara daring oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping sebagai bagian dari agenda Pertemuan Bilateral kedua negara dari Nusa Dua, Bali pada Rabu, 16 November 2022. Kereta Cepat Jakarta Bandung ditargetkan beroperasi penuh pada pertengahan 2023.
“Saat ini persiapan sudah on track, dan telah dilakukan kunjungan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 lalu untuk meninjau persiapan showcase G20,” jelas Erick.
Hadirnya KCJB menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki layanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. KCJB menjadi alternatif moda transportasi massal bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, nyaman, dan aman.
Tidak hanya itu, proyek ini memberikan dampak sosial ekonomi dan lingkungan, antara lain berupa penciptaan lapangan pekerjaan, baik saat pembangunan proyek dan setelah pengoperasian, mengurangi kemacetan, mengurangi emisi dan penggunaan BBM, serta penghematan waktu perjalanan; potensi pengembangan kawasan baru/pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun; peningkatan konektivitas dan kemudahan pengguna; peluang usaha, khususnya UMKM yang dapat menimbulkan multiplier effect; serta pertumbuhan ekonomi masyarakat.