Foto: Erick Thohir (Grandyos Zafna/detik)

Generasi Z merupakan generasi penerus bangsa yang akan banyak mengambil peran dalam berbangsa dan bernegara.

Hanya Generasi Z yang kreatif dan mau keluar dari zona nyaman untuk beradaptasi dengan situasi peradaban modern, yang akan melaju dengan sukses yang bisa bertahan dengan semua permasalahan dan segala tantangan yang akan dihadapinya.

Tentu Negara harus hadir dan bertanggung jawab mempersiapkan pembangunan sumber daya manusianya baik karakter maupun keahlian dan keterampilannya agar mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depannya.

Dalam acara yang bertajuk Gerakan #DemiIndonesia Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan saat ini merupakan eranya generasi Z (Gen Z). Namun, menurutnya tidak semua generasi Z memiliki keberuntungan yang sama.

“Alhamdulilah kita bersyukur semua di sini, tapi kalau kita bayangin Gen Z itu teknologi, membuat kopi. Tapi nggak semuanya punya kesempatan yang sama,” kata Erick di gerakan #DemiIndonesia, di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).

Erick Thohir kemudian menceritakan pesan almarhum ayahnya. Dia menyebut pendidikan harus menjadi yang utama agar dapat menjadi orang yang sukses.

“Sama saya juga waktu kecil almarhum bapak saya, pesan sama saya ‘kalian harus sekolah disiplin, nanti kalau sudah besar kerja keras supaya sukses, dengan sukses bisa mencapai mimpi kamu, buat restoran, eh tersambung dengan mimpi lain, yang mau jadi chef, punya club sepakbola tersambung dengan mimpi-mimpi anak-anak yang mau jadi pemain sepak bola’,” katanya.

Erick mengatakan masyarakat harus saling bergotong royong. Dia menyebut hal merupakan bagian dari kekuatan Indonesia.

“Kalau bisa bantu people to people itulah kekuatan Indonesia, di mana founding father kita sejak dulu gotong royong, jangan lihat karena perbedaan kita langsung bilang tadi, kamu anda saya, tapi kami itu yang harus, Indonesia, supaya apa? Mimpi kalian semua,” katanya.

Lebih lanjut, Erick menceritakan momen dirinya ditunjuk menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia sempat memiliki stigma buruk terhadap BUMN, namun semua itu harus diubah kata Erick agar BUMN bisa menjadi penopang program pemerintah.

“Itulah waktu saya diminta bantu Bapak Presiden, waktu saya dipilih jadi pembantu presiden untuk BUMN, apa yang saya punya stigma? Korup, hutang banyak, padahal sama kayak kehidupan. Gimana mau sukses kalau kita tidak bisa program yang baik. Artinya apa? BUMN harus sehat supaya membantu menopang program-program pemerintah,” katanya.(Irw13)

Dari berbagai sumber


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here