Indonesia merupakan negara yang agraris dengan letak geografis yang strategis dengan luas sekitar 1.919.440 km. Menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam, sumber daya alam yang sangat berlimpah.
Dan memiliki potensi hidrografis dan deposit sumber daya alamnya yang melimpah, yaitu dari segi sektor pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan, peternakan, perkebunan dan pertambangan yang ada diwilayah-wilayah nya.
Indonesia memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah yang seharusnya dapat menjadi keuntungan bagi masyarakat Indonesia, oleh karenanya potensi tersebut harus dapat dikelola dengan baik oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengolah hilirisasi industri sumber daya alam tersebut.
Potensi energi baru terbarukan menjadi nilai kekayaan yang tak terhingga dapat menjadi modal perkembangan perekonomian agar mengalami pertumbuhan secara terus-menerus hingga menjadi negara yang mengalami kemajuan yang lebih pesat.
Ketergantungan negara-negara lain di dunia akan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tentu sangatlah besar, jika proses hilirasi industri kekayaan sumber daya alam sudah berjalan dengan baik.
Untuk itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan, setidaknya ada empat hal yang sangat potensial menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan untuk menjadi negara maju. Pertama adalah proses hilirisasi industri sumber daya alam (SDA) milik Indonesia.
“Bayangkan, sebagai contoh, untuk sawit saja ada 180 lebih produk turunan. Belum lagi kita punya nikel sebagai bahan utama bagi baterai listrik,” ucap Erick mencontohkan saat berbicara di acara temu kangen Diaspora Indonesia di Inggris Raya, KBRI London, London, dikutip Senin (3/10/2022).
Mantan Bos Inter Milan itu mencatat Indonesia punya semua syarat untuk bisa menjadi negara maju, salah satunya dukungan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi masih harus dikembangkan lantaran menjadi kunci untuk bisa membuat Indonesia semakin kokoh di masa depan.
“Kita harus mencermati bagaimana dinamika geopolitik global dan ekosistem ekonomi terjadi saat ini, dan bersiap melakukan antisipasi demi ketahanan nasional dan kemajuan bangsa,” ungkap Erick Thohir.
Sementara poin kedua yang potensial, yakni Indonesia sebagai negara yang kaya baik secara agrikultur maupun kelautan. Dengan tanah yang subur dan laut yang kaya, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Ketiga, potensi digital ekonomi yang bertumbuh di Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara. Keempat, adalah industri kreatif.
“Sektor ini turunannya juga banyak, dari musik, fillm, pakaian, makanan, dan juga olahraga,” ujar mantan Presiden Inter Milan itu.
Erick Thohir juga mengatakan dengan situasi global yang sangat dinamis, Indonesia sebagai bangsa harus bersikap optimistis. Misalnya, seberapa yakin ekonomi Indonesia tumbuh 5% sampai 2045 nanti. “Kalau saya menjawabnya dengan yakin, kita akan bisa,” ujar dia.
Diaspora Indonesia, lanjut Erick, dapat turut membangun imajinasi tentang Indonesia di masa depan. Dia mencatat IMF dan World Bank memproyeksikan Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045, mengalahkan perekonomian Inggris nantinya. “Jika negara-negara lain di dunia bisa optimistis terhadap potensi bangsa kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk pesimistis,” lanjutnya.
Sumber : sindonews.com