Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meyakini jika industri kreatif Indonesia bisa bersaing dengan Korea Selatan. Industri kreatif Korea Selatan, baik perfilman maupun permusikan, ada dalam fase menanjak karena prestasinya yang mendunia.
“Kalau Korea bisa melahirkan hasil-hasil kreatif luar biasa, pertanyaannya masa Indonesia gak bisa? Indonesia pasti bisa tinggal bagaimana para kreator, para generasi muda harus bisa bersatu, mulai menikmati hasil karya Indonesia dan juga berkolaborasi berbagai pihak untuk mendorong pop culture ini menjadi sebuah ekonomi baru,” tutur Erick saat membuka Sundance Film Festival: Asia 2022 di Ashta, Jakarta, Jumat (26/8/2022).
1. Generasi muda jangan cuma jadi penonton
Erick mengakui, Indonesia punya potensi kreativitas yang sangat besar dari generasi mudanya. Namun, mantan Presiden Inter Milan tersebut mengingatkan agar generasi muda jangan hanya jadi penonton, melainkan mengisinya juga.
“Dengan potensi yang luar biasa ini bisa gak generasi muda Indonesia mengisi? Tadi yang disampaikan jangan sampai kreativitas ini yang merupakan potensi, apalagi kita sebuah negara yang mempunyai suku, bahasa luar biasa banyak ini menjadi platform pop culture kita,” beber dia.
2. BUMN tidak akan bersaing dengan generasi muda
Dalam kesempatan itu, Erick juga turut menyinggung keberadaan BUMN yang bergerak di industri kreatif, yakni Perum Produksi Film Negara atau PFN. PFN, sambung Erick, bakal diubah model bisnisnya dari sebelumnya membuat film menjadi lembaga pembiayaan perfilman.
“Ngapain compete sama anak muda Indoneisa yang jauh lebih kreatif. BUMN harus jadi ekosistem seperti Telkom dan Telkomsel, PFN kita fokuskan sebagai lembaga pembiayaan film,” ujar dia.
3. Telkom bakal ambil alih PFN untuk memperkuat ekosistem perfilman
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian BUMN merencanakan Telkom untuk mengambil alih PFN. Adapun kini rencana itu sedang dikaji sehingga nantinya film yang diproduksi oleh PFN akan ditayangkan di platform milik Telkom.
“Ini karena kami melihat bahwa ekosistem perfilman ini PFN kalau berdiri sendiri sulit, dan kami sedang gabungan PFN ini menjadi ekosistem di Telkom untuk produksi film yang nantinya ditayangkan di platform Telkom melalui MAXstream dan IndiHome,” ucap Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu.
Sumber : idntimes.com