Ada sekitar empat hingga enam BUMN yang memiliki kinerja yang kurang baik setelah melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Hal itu ada setelah dilakukan review dari 28 BUMN yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Demikian hal itu diungkap oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah acara CSA AWARDS 2022 di Menara 165, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
“Dari 28 yang sudah go public pun, saya masih mereview, kalau nggak salah ada 4 atau 6 (BUMN) yang performancenya kurang baik. Ini yang harus kita perbaiki. Jadi jangan sekedar gaya-gayaan,” ujarnya Erick.
Oleh sebab itu, Erick menekankan bahwa untuk BUMN melantai di bursa bukan hal yang mudah. Mengingat pertanggungjawabannya bukan saat melakukan IPO, tetapi bagaimana kinerja setelah go public itu.
“Tanggung jawab go public itukan setalah go publicnya, kalau go public gampang menjaga kinerja setelah go public yang sulit,” lanjutnya.
Untuk itu, Erick mengingatkan kepada BUMN agar IPO jangan sebagai gengsi atau gaya saja. Menurut Erick karena melantai di bursa tanggung jawabnya kepada publik atau investor.
“Pertanggungjawaban publiknya harus benar apa lagi kalau kita melihat investasi di bursa itu banyak ritel yang rata rata 60% kalau nggak salah banyak anak muda di bawah 30 tahun, masa generasi masa depan mau invest dibohongin juga,” katanya sambil tertawa.
Erick juga meminta secara langsung kepada Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman agar bisa membantu mengawasi BUMN, terutama yang sudah go public.
“Kemarin Dirut Bursa Iman datang ke tempat saya, saya bilang harus mempererat, bantu awasi BUMN. Terutama yang sudah go public-go public ini, harus benar-benar terpercaya di market, bukan go public go public-an, gaya-gaya,” pungkasnya.