Indonesia resmi memiliki ekosistem metaverse yang dinamai Metanesia. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut sekaligus menyeimbangi perubahan ekosistem digitalisasi secara global. Foto/Dok

Metaverse adalah suatu teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya secara virtual.

Metaverse kerap diartikan sebagai simulasi dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau internet. Metaverse pun semakin menjadi perbincangan tatkala CEO Facebook Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta, yang diambil dari kata “Metaverse”. Zuckerberg mengungkapkan metaverse sendiri merupakan perwujudan dari internet.

Dalam metaverse, pengguna dapat membuat avatar sesuai keinginannya. Avatar 3D adalah replika atau gambaran pengguna dalam bentuk animasi 3D. Avatar ini dapat digunakan sebagai representasi pengguna di internet.

Di metaverse, pengguna dapat melakukan kegiatan apa saja dalam bentuk virtual seperti berkumpul atau mengadakan rapat, bekerja, bermain, mengadakan berbagai acara, mengikuti konser, berbelanja online, hingga membeli sebuah properti digital.

Indonesia resmi memiliki ekosistem metaverse yang dinamai Metanesia. Wajah baru dunia digitalisasi ini digagas oleh PT Telkom Indonesia Tbk, dan telah diresmikan Menteri BUMN, Erick Thohir .

Erick menyebut pendirian Metanesia untuk memperkuat ekosistem metaverse di dalam negeri, sekaligus menyeimbangi perubahan ekosistem digitalisasi secara global.

Dia memandang wajah baru dunia sudah terjadi. Berbagai negara telah dan tengah melakukan adaptasi atas perubahan tersebut. Tuntutan ini pun harus dilakukan Indonesia melalui perusahaan pelat merah, UMKM, dan swasta.

“Ya memang dunia berubah, mau gak mau kita harus beradaptasi dengan perubahan. Apa yang dilakukan oleh Telkom dan Telkomsel tentu sebuah satu kesatuan pembangunan ekosistem yang selalu saya, Pak Tiko, Pak Komut, dan jajaran direksi sampaikan,” ungkap Erick Thohir kepada wartawan di kawasan Istora Senayan, kemarin.

“Kita harus menuju ke arah sana untuk membangun dunia baru juga. Jangan sampai negara negara lain sudah membuat dunia baru, sistem payment sendiri, market-nya tetap di Indonesia baru kita nyesel,” sambungnya.

Metanesia, lanjut Erick Thohir, merupakan terobosan baru BUMN. Dia pun memastikan ekosistem digitalisasi ini akan menjadi sinergitas kekuatan di BUMN, UMKM, dan swasta, sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan.

Dia juga meyakini pendirian Metanesia mampu memberikan kebutuhan generasi milenial, GenZ, dan generasi baru ke depannya.

“Nah kita harus menyeimbangi perubahan daripada ekosistem ini, salah satunya Metanesia ini didirikan untuk melihat demografi kita yang makin muda dan cara mereka berbeda. Generasi milenial, GenZ, dan bahkan juga yang lebih mudah lagi, nah kita harus melakukan adaptasi ini,” ungkap dia.


Sumber : sindonews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here